tirto.id - Juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean, menilai survei elektabilitas Pilpres 2019 dari Fakultas Ekonomi dan Menejemen (FEM) Institut Pertanian Bogor dapat dipercaya, karena lahir dari ruang akademis.
Ia menilai, akademikus dari IPB lebih layak dipercaya, karena mereka yang punya nurani, hati, dan menjaga nama baik kampus.
"Berbeda dengan lembaga survei yang lain, lembaga-lembaga ini kan cenderung itu adalah cari makan bagi mereka. Maka tentu namanya cari makan ya bisa saja segala sesuatu terjadi. Berbeda dengan yang dilakukan oleh IPB, mereka itu riset melakukan survei bukan untuk cari makan. Tetapi untuk cari kebenaran. Mencari hal-hal yang sifatnya ilmiah dan edukatif," kata Ferdinand saat dihubungi wartawan Tirto, Jumat (12/4/2019).
FEM IPB merilis survei periode 19 Maret 2019-9 April 2019, elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 48,8 persen, sedangkan elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin sebesar 41,8 persen. Masih ada 9,4 persen pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters).
"Karena memanng selama ini IPB masih layak dipercaya. Kualitas kampus dan pendidikan masih dipercaya. Maka kami tentu percaya yang rilis IPB, karena mereka lakukan itu bukan untuk cari makan, tapi mencari kebenaran," kata dia.
Sebelumnya, diketahui pada 2014 FEM IPB juga merilis sigi terkait Pilpres. Saat itu, Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla, sedangkan Prabowo dengan Hatta Rajasa. Hasil survei saat itu menunjukkan elektabilitas Prabowo-Hatta 17 persen, sedangkan Jokowi-Kalla 42 persen.
Ferdinand tak mempersoalkan hasil survei FEM IPB pada 2014 dikaitkan dengan kekalahan Prabowo-Hatta.
Ia menilai kepercayaan kepada lembaga surveinya lebih penting, bukan dalam hasil akhirnya.
"Bagi tentu bukan soal hasil akhirnya. Meleset atau tidak, tetapi ini soal trust atau kepercayaan. Trust terhadap pelaku survei, intinya itu. Jadi kalau bicara trust terhadap pelaku survei. Kami saat ini memang lebih percaya kepada akademisi seperti IPB, institusi universitas atau pendidikan. Daripada lembaga-lembaga survei yang memang mereka cari makan," kata dia.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Zakki Amali