tirto.id - Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor, Nunung Nuryartono menegaskan survei pilpres yang tersebar dengan mencantumkan FEM bukanlah atas nama fakultas dan universitas. Hasil survei itu dilakukan oleh pribadi dan di luar tanggung jawab fakultas dan kampus.
"Survei Elektabilitas dan Orientasi Pertanian Capres pada Pemilu 2019, yang dilakukan oleh saudara Dr Jono Munandar, oleh karenanya segala sesuatunya menjadi tanggung jawab penuh atas hasil survey yang telah dilakukannya," tulis Nunung dalam keterangan tertulisnya kepada Tirto, Jumat (12/4/2019).
Nunung menegaskan Joni adalah staf Departemen Manajemen FEM IPB dan menjadi dosen di sana. Fakultas maupun kampus, kata Nunung, tentu tak bisa melarang civitasnya melakukan penelitian.
"Dalam masyarakat ilmiah adalah suatu hal yang wajar bila individu berinisiasi melakukan penelitian, sepanjang dilakukan dengan menggunakan metode yang relevan dan peneliti bertanggung jawab penuh atas metode dan hasil penelitiannya," kata Nunung lagi.
Survei ini mendapat protes dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, tetapi didukung oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hasil survei ini Prabowo-Sandiaga unggul dengan angka 48,8 persen dan Jokowi-Ma'ruf Amin 41,8 persen.
"Kita berharap IPB lebih clear dan netral mengambil survei. Jangan sampai nanti jadi bahan olok-olok orang," kata Juru Bicara TKN Arya Sinulingga kepada Tirto.
Sedangkan Juru Bicara BPN, Ferdinand Hutahaean menilai akademisi dari IPB lebih layak dipercaya karena mereka adalah kalangan akademisi yang punya nurani, hati, dan menjaga nama baik kampus.
"Berbeda dengan lembaga survei yang lain, lembaga-lembaga ini kan cenderung itu adalah cari makan bagi mereka. Maka tentu namanya cari makan ya bisa saja segala sesuatu terjadi. Berbeda dengan yang dilakukan oleh IPB, mereka itu riset melakukan survei bukan untuk cari makan. Tetapi untuk cari kebenaran. Mencari hal-hal yang sifatnya ilmiah dan edukatif," kata Ferdinand saat dihubungi wartawan Tirto.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri