tirto.id - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengingatkan kepada para pendukungnya untuk tak menggunakan kekerasan fisik dalam menyampaikan aspirasinya.
Ia juga meminta para pendukungnya untuk berlaku sopan dan santun kepada aparat penegak hukum yang mengawal unjuk rasa.
"Sekali lagi saya tegaskan hindari kekerasan fisik, berlakulah sopan dan santun. Hormatilah pejabat-pejabat penegak hukum dan jangan sekali-sekali menggunakan kekerasan," ujar Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/5/2019) pukul 16.45 sore.
Ketua Umum Partai Gerindra ini meminta masyarakat yang mendukungnya untuk tak balik melawan apabila mendapatkan perlakuan kasar dari aparat.
"Memang berat, saya memahami tapi saya tegaskan kembali seandainya ada salah paham dan kau dipukul, jangan melawan. Ini berat tapi ini harus kita lakukan," tutur dia.
"Apapun yang terjadi ini demi agama, demi semua agama, hindari kekerasan," imbuh Prabowo.
Dalam konferensi pers kali ini, Prabowo didampingi cawapres Sandiaga Uno serta sejumlah elite BPN Prabowo-Sandiaga. Di antaranya Neno warisman, Fadli zon, Salim Segaf Al Jufri, Dahnil Anzar, Ferry Juliantono, Amien Rais, dan Hanafi Rais.
Hingga saat ini massa aksi 22 Mei yang mendukungnya terus berorasi dan bertahan di depan gedung Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Sebagian pendukung membentangkan bendera Merah Putih raksasa yang berjalan secara estafet di atas demonstran. Bendara ini dibentangkan mulai pukul 16.01 WIB.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Zakki Amali