Menuju konten utama

Prabowo Bicara Hoaks Ratna, PSI: Pemimpin Mudah Percaya Kebohongan

“Pemimpin gampang percaya kebohongan dan dengan mudah menyebarkannya? Ini yang akan dinilai rakyat.”

Prabowo Bicara Hoaks Ratna, PSI: Pemimpin Mudah Percaya Kebohongan
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno didampingi Dewan Penasehat BPN Amien Rais memberikan keterangan pers mengenai berita bohong penganiayaan Ratna Sarumpaet, di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (3/10/2018). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf sekaligus Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni menyoroti masalah Prabowo Subianto yang bicara hoaks dan menyebarkannya.

Raja Juli kepada wartawan hari Senin (8/10/2018) menyatakan Prabowo seharusnya lebih memperhatikan bahasan yang ia bicarakan yang menyebarkan hoaks. Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia ini menegaskan, substansi dari omongan Prabowo lah yang akan membuatnya dinilai.

“Pemimpin gampang percaya kebohongan dan dengan mudah menyebarkannya? Ini yang akan dinilai rakyat,” tegasnya lagi.

Prabowo memang sempat termakan hoaks belakangan ini. Pada kasus hoaks Ratna Sarumpaet, Prabowo ikut menyebarkannya. Menurut Prabowo, Ratna dalam kondisi trauma karena dianiaya orang. Wanita umur 70 tahun itu bahkan tak berani melapor ke polisi.

Prabowo menyebut penganiayaan pada Ratna adalah pelanggaran hak asasi manusia. Ia bahkan mau meminta polisi untuk menanggapi kejadian ini. Namun sehari berselang setelah pernyataan Prabowo, Ratna melakukan konferensi pers yang intinya mengatakan kejadian itu adalah hoaks. Prabowo lantas meminta maaf dan merasa jadi korban atas kebohongan tersebut.

“Jadi saya di sini, atas nama pribadi dan sebagai pimpinan daripada tim kami, saya minta maaf kepada publik bahwa saya telah ikut menyerukan sesuatu yang belum diyakini kebenarannya,” kata Prabowo hari Rabu (3/10/2018).

Baca juga artikel terkait KASUS RATNA SARUMPAET atau tulisan lainnya

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel & Felix Nathaniel
Editor: Yulaika Ramadhani