Menuju konten utama

PPP Sindir Jusuf Kalla Soal Jokowi Intervensi Pilpres 2024

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengingatkan Jusuf Kalla di Pemilu 2019 juga ikut menjadi tim kampanye pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

PPP Sindir Jusuf Kalla Soal Jokowi Intervensi Pilpres 2024
Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono (depan, kedua kiri) didampingi Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy (depan, kiri) menyampaikan keputusan Rapat Pimpinan Nasional PPP di Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (26/4/2023). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/tom.

tirto.id - Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau akrab disapa Awiek menyindir mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla atas pernyataannya yang meminta Presiden Joko Widodo untuk tak intervensi soal capres dan Pilpres 2024. Dia mengingatkan Jusuf Kalla di Pemilu 2019 juga ikut menjadi tim kampanye pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Pak JK tahun 2019 sebagai wapres sekaligus menjadi dewan penasehat TKN Jokowi-Ma'ruf Amin. Apakah juga dapat dimaknai cawe-cawe untuk penggantinya di posisi wapres?" kata Awiek dalam keterangannya pada Senin (8/5/2023).

Awiek juga membantah pernyataan Jusuf Kalla bahwa presiden sebelum Jokowi tidak ikut soal capres. Menurutnya, Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono punya rekam jejak ikut campur soal Pilpres capres 2024.

"Sekedar mengingatkan, Ibu Megawati itu waktu mengakhiri jabatan di 2004 dan maju lagi untuk periode berikutnya, beliau sudah barang tentu mengurus urusan pencalonan berikutnya," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa Jokowi dalam mengumpulkan ketua umum partai selalu dalam koridor hukum dan undang-undang. Sehingga, menurutnya Jusuf Kalla tak perlu khawatir soal aturan hukum undang-undang di manuver Jokowi ke depan.

"Pertemuan Presiden Jokowi dengan 6 parpol itu lebih banyak bicara masalah ekonomi, bonus demografi dan middle income trap dan Indonesia emas 2045. Kalau kemudian ada yang menyerempet isu politik hal itu tak bisa dihindari. Namanya saja pertemuan ketum parpol," ungkapnya.

Sebelumnya Jusuf Kalla minta Jokowi mencontohkan Presiden RI ke-4 cum Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjelang akhir jabatan mereka tak terlalu pusing mengurus politik.

"Menurut saya, presiden itu seharusnya seperti Bu Mega dulu, SBY, begitu akan berakhir. Maka tidak terlalu melibatkan diri dalam suka atau tidak suka, dalam perpolitikan itu. Supaya lebih demokratis, lah," kata JK di kediamannya, Brawijaya, Jaksel, Sabtu (6/5/2023).

Baca juga artikel terkait INTERVENSI atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Reja Hidayat