Menuju konten utama

PPP Jatim: Muktamar Islah Harga Mati

PPP Jatim: Muktamar Islah Harga Mati

tirto.id -

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur menegaskan, konflik internal partai berlambang Ka'bah hanya dapat diselesaikan dengan melaksanakan muktamar islah. Pasalnya, kedua kubu yang bersebrangan sulit disatukan hanya dalam forum musyawarah kerja nasional (Mukernas).

“Muktamar islah harus digelar untuk mempersiapkan partai meraih kemenangan di sejumlah agenda politik ke depan,” kata Ketua DPW PPP Jawa Timur Musyaffa' Noer, di Surabaya, Kamis (17/3/2016).

Menurut Musyaffa', penyelenggaraan muktamar islah merupakan harga mati untuk menguatkan dan membesarkan partai, sekaligus mempersatukan seluruh kader yang bercerai berai. Sebab, jika internal partai masih sibuk dengan konflik, maka PPP akan sulit menjadi bersar dan pendukungnya semakin bingung menentukan pilihan.

“Semakin dekatnya pelaksanaan pemilihan umum maupun pemilihan presiden membuat partai tak boleh lengah dan disibukkan dengan konflik internal,” ujarnya.

Musyaffa' mengatakan, melalui Forum Silaturrahim DPW PPP terdapat 30 provinsi yang sepakat diadakan muktamar islah. Sementara tiga provinsi lainnya, yaitu DPW PP Papua Barat, Yogyakarta, dan Lampung tidak memberikan suara.

“Hasilnya muncul sejumlah kesepakatan yaitu meminta islah PPP seutuhnya dilaksanakan hanya melalui muktamar dan akan disampaikan ke DPP,” ujarnya menjelaskan hasil Forum Silaturrahim DPW PPP se-Indonesia tersebut.

Selain menyepakati muktamar islah, lanjut dia, forum juga menolak terselenggaranya forum mukernas islah karena sudah digelar Mukernas IV di Jakarta yang diangap sesuai dengan AD/ART partai.

“Muktamar islah hanya diikuti DPW dan DPC hasil Muktamar Bandung dan menolak mediasi yang ditujukan untuk kompromi-kompromi tanpa dasar AD/ART di muktamar tersebut,” kata dia menambahkan.

Sementara itu, Ketua DPW PPP Banten, Muhammad Mardiono berharap agar proses muktamar islah ini terus berjalan dan tidak menunggu segelintir orang karena dikhawatirkan partai sulit maju.

“Jadi kami memutuskan proses tetap berjalan dan mengupayakan untuk semua bisa bersatu kembali membesarkan partai,” kata dia.

Muktamar islah rencananya dilaksanakan paling lambat April 2016 dan telah muncul sejumlah kandidat memperebutkan posisi ketua umum, seperti Epyardi Asda (DPR RI), Ahmad Muqowam (DPD RI), Dr Reny, Ferdita Darwis, Romahurmuzy, Erma Lenna dan Mardiono. (ANT)

Baca juga artikel terkait AHMAD MUQOWAM atau tulisan lainnya

tirto.id - Politik
Reporter: Abdul Aziz