tirto.id - Menteri Pertahanan cum Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto semakin dekat dengan Menteri BUMN Erick Thohir. Kedekatan itu memantik spekulasi, khususnya menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Teranyar, keduanya kompak mendampingi Presiden Jokowi saat kunjungan kerja di Jawa Timur pada Senin (24/7/2023). Raut wajah kedua figur itu nampak ceria.
Dalam kunjungan itu, Prabowo, Erick, dan Jokowi yang didampingi Iriana tampak menumpangi kendaraan taktis (rantis) Maung buatan PT Pindad. Prabowo memegang kemudi, Erick di sampingnya, sementara Jokowi dan sang istri tampak duduk kursi belakang.
Kebersamaan Prabowo-Erick bukan terjadi kali ini saja. Sepekan sebelum melawat ke Jatim, keduanya sempat semeja bersama Jokowi di Istana Bogor pada 16 Juli 2023. Kebersamaan itu diunggah Erick di akun Instagramnya dua hari kemudian.
Di sisi lain, Prabowo telah merajut kedekatan dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Kerja sama Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu disebut-sebut menyorongkan duet Prabowo dan Cak Imin di Pilpres 2024.
Pada saat bersamaan, Partai Amanat Nasional (PAN) terus bekerja keras menyodorkan nama Erick Thohir menjadi cawapres siapapun figur capresnya, termasuk Prabowo. Meski demikian, hingga kini Ketum Gerindra itu belum mengumumkan siapa pendampingnya di pesta demokrasi mendatang.
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menyebut Erick Thohir sudah "berdarah biru." Bukan tidak mungkin pihaknya bakal menyodorkan nama Erick untuk menjadi cawapres pendamping Prabowo di 2024. Apalagi PAN sahabat lama Prabowo sejak Pilpres 2014 hingga 2019.
Namun, PAN juga belum memutuskan akan merapat ke salah satu capres karena tawaran Erick Thohir cawapres nampaknya belum disetujui oleh kandidat manapun. Viva mengonfirmasi dalam beberapa pekan ke depan pihaknya akan menentukan sikap.
"Saat ini PAN belum memutuskan secara resmi paslon. Meski begitu, Mas Erick adalah calon yang diusung PAN dari hasil Rakernas PAN tahun 2020," tutur Viva.
PAN, kata Viva, memegang dua prinsip sebelum memutuskan dukungan capres. Pertama, akan berkoalisi dengan partai koalisi pemerintah. Kedua, akan mengusung paslon yang memiliki tingkat elektabilitas tinggi, atau adanya perpaduan paslon yang berpotensi dapat menambah basis konstituen sehingga akan menambah suara kemenangan.
Cak Imin Tinggalkan Prabowo jika Pilih Erick Thohir?
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno mengatakan, kebersamaan Prabowo, Erick dan Jokowi mengisyaratkan dukungan dari kepala negara untuk menduetkan keduanya di Pilpres 2024.
Masalahnya, kata Adi, jika Erick yang dipilih menjadi cawapres Prabowo, Cak Imin sebagai mitra koalisi yang lebih dulu akan meninggalkan Gerindra.
"Saya kira itu akan berdampak pada Gerindra yang harus mencari penggantinya PKB. Karena, Gerindra sendiri tidak mencukupi ambang batas presiden 20 persen," kata Adi saat dihubungi reporter Tirto, Rabu (27/7/2023).
Adi menegaskan bila PKB betul-betul meninggalkan Prabowo maka Gerindra harus mencari partner koalisi baru demi bisa berlaga di Pilpres 2024.
"Jadi, ini yang saya kira bagaimana cara menafsirkan. Kalau tafsir yang pertama yang mengatakan itu sebagai bentuk dukungan politik untuk menduetkan Prabowo-Erick dengan konsekuensi PKB hengkang, Muhaimin cabut dan Prabowo harus mencari pengganti PKB untuk menggenapi ambang batas 20 persen," jelas Adi.
Adi pun menilai hanya Jokowi yang tahu dukungan itu akan diberikan ke mana. "Apakah kebersamaan ini sebagai salah satu sinyalemen mendukung duet Prabowo-Erick atau justru hanya pemandangan politik antara menteri dan presiden saja," imbuh dia.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menyakini, Gerindra terutama Prabowo masih setia dengan mereka. Kedekatan Erick dan Prabowo tak memberi efek terhadap soliditas koalisi.
"Kami yakin Pak Prabowo tidak akan berkhianat, sebaliknya kami yakin bahwa pasangan Pak Prabowo dan Gus Muhaimin akan diputuskan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Pak Prabowo tidak masalah diisukan dengan siapapun, apalagi hanya Erick Thohir tidak ngefek, bagi para kiai tidak ngefek bagi para kader juga tidak ngefek," tandas Jazilul.
Menanti Keputusan Elite Politik
Dalam keterangan terpisah, pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menilai, kedekatan Prabowo dan Erick hanya sekadar kekompakan dan soliditas antar-menteri di tengah hingar bingar Pemilu 2024.
"Saya pikir untuk saat ini sepertinya masih fokus untuk penyelesaian progam kerja," ucap Wasisto kepada Tirto, Rabu.
Wasisto mengatakan duet Prabowo-Erick bergantung pada keputusan elite dan koalisi parpol.
"Tergantung dinamika ke depan dan pada keputusan antar-elite dan koalisi parpol," terang Wasisto.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menilai Presiden Jokowi menunjukkan gestur dukungan kepada Prabowo untuk melanjutkan kepemimpinannya sebagai Presiden RI. Namun Muzani enggan berkomentar apakah Erick Thohir cocok menjadi cawapres pendamping Prabowo.
"Kalau saya tadi melihat foto itu, itu artinya isyarat dukungan oleh presiden kepada calon atau orang yang sedang menaiki mobil itu," ujar Muzani kepada wartawan.
Dalam sejumlah hasil survei capres, nama Prabowo Subianto kerap berada di atas saling salip dengan Ganjar Pranowo. Lalu kandidat selanjutnya ada nama Anies Baswedan. Sementara kandidat cawapres yang terlihat mulai dari Sandiaga Uno, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono dan figur lainnya.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Fahreza Rizky