tirto.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan lima unit pompa air di Rumah Pompa Sringin, Semarang, bisa beroperasi bersamaan. Pasalnya kini hanya tiga yang berfungsi, sementara dua pompa masih dalam perbaikan.
Menurut Basuki, kerja tiga pompa yang hanya berkapasitas 700 liter per detik belum optimal untuk menghadapi musim hujan ekstrem. Apalagi belum lama sejumlah daerah Semarang terendam banjir rob.
"Sebenarnya seluruh infrastrukturnya sudah siap, rencananya ada pompa sebanyak lima kali 2.000 liter per detik jadi ada 10 ribu meter kubik per detik," ujarnya di Rumah Pompa Sringin, Kaligawe, Kota Semarang, Minggu (12/1).
Tiga pompa yang beroperasi saat ini pun bukan tanpa persoalan. Pantauan Tirto di lokasi, ketiganya mengalami kebocoran dan air keluar melalui celah-celah sambungan pipa.
Menanggapi hal itu Basuki membenarkan bahwa kondisi ketiga pipa memang tidak optimal. Ia mendaku sedang dibuat yang baru sebagai penggantinya. Rencananya tiga pipa yang baru akan dipasangkan pada Selasa (14/1/2020) besok.
"Yang tiga masih dirakit, ini mau saya lihat kesana bener nggak dirakit jadi harus detail. Karena ini hanya tergantung pada pompa disini kalau ini gak sempurna pasti juga akan mengganggu rob di sana," ujarnya.
Pada Selasa (7/1/2019) lalu, Jalur Pantura Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah dilanda banjir hingga setinggi 70 sentimeter. Serta menggenangi beberapa titik di antaranya bawah jembatan Tol Kaligawe, depan RSI Sultan Agung, dan kantor lama Kecamatan Genuk.
Basuki meminta 5 pompa air nanti dioperasikan selama 24 jam penuh. Sebab penyedotan air dan dibuang ke laut menggunakan pompa merupakan salah satu solusi yang ampuh untuk mengurangi debit air.
"Banjir kaligawe nyawanya di sini. Tadi sudah cek ke penduduk sudah enggak terendam," tandasnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Gilang Ramadhan