Menuju konten utama

Polri Pastikan 16 WNI Tak Berafiliasi ke Teroris Filipina

Polri memastikan 16 WNI yang dipulangkan dari Filipina tidak terkait dengan kelompok Maute di Filipina. Mereka merupakan anggota jamaah tablig.

Polri Pastikan 16 WNI Tak Berafiliasi ke Teroris Filipina
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang tergabung dalam jamaah tablig berfoto bersama dengan tim KBRI dan Angkatan Bersenjata Filipina sebelum dievakuasi dari Marawi City, Provinsi Lanao del Sur di Pulau Mindanao, Filipina, Kamis (1/6). ANTARA FOTO/Al Jazeera/Adi Guno.

tirto.id - Mabes Polri memastikan 16 WNI yang dipulangkan ke Indonesia pada Sabtu pekan lalu tidak terkait dengan kelompok teroris di Filipina. Setelah Polri melakukan pemeriksaan terhadap ke-16 WNI itu, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyampaikan mereka merupakan kelompok pengajian yang kebetulan beraktivitas di Filipina.

"Umumnya mereka adalah jemaah tablig. Jadi jemaah tabligh ini mereka pergi berangkat ke berbagai negara termasuk antaranya Filipina," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Senin (5/6/2017).

Tito menerangkan, ke-16 WNI tersebut tengah melakukan kegiatan keagamaan di Filipina. Mereka tidak mempunyai afiliasi politik. Saat berada di Filipina, mereka terjebak perang kota di Filipina Selatan antara kelompok yang berafiliasi ISIS dengan aparat setempat.

"Jadi, sementara pemeriksaan kita mereka bukan bagian dari kelompok foreign terorist fighter yang bergabung di sana," tutur Tito.

Tito menuturkan, Mabes Polri telah mendata ada sekitar 38 WNI yang masih ada di Filipina. Ke-38 WNI tersebut diduga merupakan foreign terrorist fighters. Informasi terakhir, 4 dari 38 WNI sudah dinyatakan meninggal dunia.

"Kita sudah mencatat kurang lebih 38 orang hidup tinggal di sana dan ada 4 yang sudah meninggal dunia di sana. Yang bergabung dengan kelompok Maute, yang pro-ISIS," kata Tito.

16 WNI Berbeda dengan 38 WNI Pro ISIS

Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menjelaskan, 38 WNI yang masih berada di Filipina berbeda dengan 16 WNI yang pulang, Sabtu (3/6/2017). Setyo menerangkan, 16 orang itu tidak terlibat dalam perang di Marawi, Filipina.

"Ada dua kelompok, pertama adalah yang 16 kemarin pulang. Itu adalah yang tidak terlibat milisi," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin.

Setyo menjelaskan, 16 WNI tersebut tinggal di Marawi, Filipina dalam rangka berdakwah. Ia pun menegaskan, aktivitas 16 WNI tersebut murni untuk kegiatan keagamaan.

"Tidak ada (keterlibatan foreign fighters). Memang murni dakwah," jelas Setyo.

Setyo menerangkan mereka belum mengetahui secara detil nasib 38 WNI yang diduga foreign fighters. Sampai saat ini, Polri hanya mengetahui kalau ada 4 WNI yang berperang telah meninggal dunia. Sampai saat ini, polisi belum mendapat informasi kapan mereka kembali atau dipulangkan

"Sampai sekarang kita belum mendapat informasi apakah mereka sudah ada info dipulangkan atau belum. Kalau mereka ini pulang pasti akan ada pemeriksaan atau tidak. Kalau kemarin hanya pendataan saja," kata Setyo.

Baca juga artikel terkait MILITAN MAUTE atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Agung DH