tirto.id - Aparat kepolisian dari Polres Jakarta Pusat nyaris ribut dengan massa buruh yang sedang menggelar demo peringatan May Day pada Rabu (1/5/2024), di Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Gesekan muncul akibat upaya paksa dari aparat kepolisian yang hendak menurunkan poster demo yang bergambarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta sejumlah tuntutannya.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro melalui mobil komando meminta poster tersebut diturunkan dengan alasan menutupi jalan yang masih digunakan lalu lintas masyarakat.
"Tolong maju ya silakan," kata Susatyo.
Susatyo bersikeras ingin menurunkan poster yang dibawa oleh massa buruh dengan alasan memberikan ruang kepada warga yang ingin melewati jalan protokol di kawasan pusat pemerintahan tersebut.
"Sekali lagi kami ingin ketertiban bagi warga Jakarta yang sedang menjalankan aktivitas," kata dia.
Massa demo yang tidak terima atas aksi polisi tersebut menyatakan protes secara terbuka. Mereka meminta polisi untuk tidak melakukan aksi represif, dan mengklaim aksi demo tersebut telah mengantongi izin dari Polda Metro Jaya.
"Suratnya, sudah dikirim ke Kapolda tolong dihormati, ini adalah Hari Buruh, dan kami menyampaikan. Hormati kami kaum buruh. Tolong jangan memprovokasi kaum buruh," kata Susatyo.
Dalam poster besar yang menggunakan bingkai kayu tersebut, massa demo menuliskan "tangkap dan adil Jokowi" dengan latar belakang gambar Jokowi yang mengenakan baju putih. Selain itu terdapat tulisan protes lainnya terhadap pemerintah terkait kondisi buruh saat ini.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang