Menuju konten utama

Polisi: Belum Ada Indikasi Penusuk Ali Jaber pada Jaringan Teroris

Hasil penyelidikan sementara, belum ada indikasi pelaku penusukan Syekh Ali Jaber tergabung dalam jaringan teroris.

Polisi: Belum Ada Indikasi Penusuk Ali Jaber pada Jaringan Teroris
Pelaku penusukan Syekh Ali Jaber. ANTARA/Dian Hadiyatna

tirto.id - Polresta Bandar Lampung masih memeriksa Alpin Adrian, pelaku penusukan Syekh Ali Jaber di pekarangan Masjid Falahudin, Kota Bandar Lampung. Hasil penyelidikan sementara, belum ada indikasi pelaku tergabung dalam jaringan teroris. Polisi saat ini masih menganalisis perihal motif penusukan dan kejiwaan Alpin.

"Sampai sejauh ini kami belum menemukan hal ke sana [pelaku tergabung dalam jaringan teroris]," ucap Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, Senin (14/9/2020).

Dalam penyelidikan, Alpin mengaku menusuk Ali Jaber karena selalu terbayang sosok ulama itu lantaran sering menontonnya. Ibu Alpin turut dimintai keterangan dan menyatakan bahwa pemuda 24 tahun itu sempat berobat karena kondisi psikisnya. Maka polisi memeriksakan pelaku ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung.

"Hari ini juga dari Pusdokkes Polri menghadirkan tim ahli yang dipimpin oleh Dokter Hening Madonna yang akan mengobservasi secara mandiri. Observasi tidak bisa dilakukan dalam satu atau dua hari, tapi memerlukan sekitar 14 hari kerja," jelas Pandra.

Alpin telah ditahan, barang bukti berupa sebuah pisau pun sudah disita. Pandra bilang pihaknya akan memproses hukum berlandaskan kesehatan jasmani dan rohani pelaku. Ali Jaber mengaku mendapatkan 10 jahitan di lukanya dan kondisinya mulai membaik. Ketika itu, Ali Jaber hendak meminjam ponsel dari jemaah agar seorang hafizah dapat berfoto dengannya.

Lantas ia menengok ke kanan dan sontak Alpin menusuknya. Akibatnya, massa membekuk lalu menganiaya pelaku. Pelaku nekat naik ke panggung sembari menusukkan pisau ke lengan kanan Ali Jaber.

Baca juga artikel terkait PENUSUKAN SYEKH ALI JABER atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto