Menuju konten utama

PKS 'Pede' PDIP & PKB Ikut Dukung Anies di Pilkada Jakarta

PKS optimistis PDIP dan PKB bisa bergabung serta mendukung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024.

PKS 'Pede' PDIP & PKB Ikut Dukung Anies di Pilkada Jakarta
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan (tengah) menerima surat rekomendasi partai dari Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas (kiri) disaksikan Sekretaris DPW PKB Mohammad Fauzi (kanan) saat bersilaturahmi ke Kantor DPW PKB DKI Jakarta di Jakarta, Kamis (13/6/2024). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.

tirto.id - Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, optimistis PDIP dan PKB akan ikut mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman sebagai calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta. Dia mengeklaim partainya akan meyakinkan dua partai tersebut.

"Ya akan merapat ke Mas Anies dan PKS akan bekerja keras untuk meyakinkan menerima Ustad Sohibul Iman," kata Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/7/2024).

Mardani menilai wajar kritikan PKB lantaran Langkah PKS mengusung Anies-Sohibul terkesan menutup pintu partai lain untuk berkoalisi. Dia mengatakan banyak partai yang tertarik untuk mengusung Anies dan Sohibul (AMAN), mesti tak menyebut parpol yang dimaksud.

"Yang pertama wajar semua melakukan move dan strategi. Kami PKS bahagia dan AMAN, akan komunikasi dengan banyak pihak. Banyak kok yang tertarik dengan AMAN," ucap Mardani.

Di sisi lain, Mardani menilai sulit terjadi tiga poros dalam kontestasi Pilkada Jakarta. Sebab, untuk menentukan kemenangan harus mencapai 50 persen plus 1.

"Pandangan saya begini, agak sulit melihat tiga kubu di DKI, kalau PKB-PDIP bisa, tapi peluang di DKI, DKJ ini kan 50% + 1 gitu loh. Jadi, dari awal sadar sudah dua kubu saja loh, biar satu kali putaran," tutup Mardani.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PKB, Syaiful Huda, menilai langkah PKS mendeklarasikan pasangan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta 2024, berpotensi deadlock, karena parpol lain tidak bersedia berkoalisi. Padahal, kata Huda, PKS tidak memiliki golden ticket di Pilgub Jakarta, mereka harus berkoalisi.

Huda menyebut komunikasi publik PKS perlu dikoreksi lagi lantaran sudah terlanjur mengusung sepaket pasangan Anies-Sohibul. Ia menilai PKS blunder karena terkesan menutup pintu parpol lain untuk bermitra.

Di sisi lain, PPP juga mengkritik hal serupa terhadap manuver PKS. Padahal, Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi alias Awiek, menilai PKS tak cukup kursi untuk mengusung pasangan sendiri tanpa kerja sama dengan partai lain. Dia mengatakan langkah PKS terkesan menutup pintu bagi parpol lain untuk bergabung.

Awiek menilai Anies dan Sohibul memiliki kesamaan dalam segmen pemilih. Dia menilai sulit Anies-Sohibul menang meskipun Anies petahana gubernur DKI Jakarta.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Flash news
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Intan Umbari Prihatin