Menuju konten utama

PKB, Golkar dan PDIP akan Bikin Koalisi Kebangsaan di Pilgub Jabar

Setelah Golkar menarik dukungan terhadap Ridwan Kamil di Pilgub Jabar, ada kemungkinan PKB, Golkar dan PDIP membangun koalisi kebangsaan.

PKB, Golkar dan PDIP akan Bikin Koalisi Kebangsaan di Pilgub Jabar
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi didampingi Wakil Ketua MQ Iswara dan Wakil Ketua Bidang Pemilu Herman Sutrisno memberikan keterangan pers tentang Pilkada Gubernur 2018 di Kantor DPD Partai Golkar Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Senin (6/11/2017). ANTARA FOTO/Novrian Arbi.

tirto.id - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanulhaq yang sebelumnya juga menjadi kandidat calon wakil gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan akan terbentuk koalisi baru di Pilgub Jabar 2018.

“Kemungkinan nanti akan muncul koalisi kebangsaan. PKB, Golkar, dan PDIP," kata Maman saat dihubungi Tirto, Rabu (20/12/2017).

Hal ini, kata Maman, terjadi setelah Golkar secara resmi mencabut dukungannya kepada Ridwan Kamil. Menurut dia, Golkar sudah melakukan komunikasi dengan PKB dan PDIP sebagai tindak lanjut akan pencabutan dukungan itu guna membentuk koalisi baru.

PKB menurut Maman sudah terbuka dengan kemungkinan adanya koalisi tersebut. Sebab, kata dia, sikap dukungan PKB ke Ridwan Kamil juga mengendur akibat terlalu lamanya penentuan wakil gubernur.

“Tapi belum ada nama yang akan diusung dari koalisi ini," kata Maman.

Anggota DPR RI Komisi VIII ini pun memprediksi akan terdapat tiga koalisi besar di Pilgub Jabar 2018 nanti, yakni koalisi kebangsaan, koalisi umat yang berisi Gerindra dan PKS, lalu koalisi Demokrat dan PAN.

"Ada Hanura juga yang belum menentukan sikap. Kemungkinan masih bisa masuk ke salah satunya," kata Maman.

Perihal koalisi kebangsaan ini dikonfirmasi oleh Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi. Ia mengakui telah melakukan komunikasi dengan PKB dan PDIP guna membentuk sebuah koalisi.

"Hari ini sangat mungkin (Golkar) berkoalisi dengan PKB dengan PDIP," kata Dedi di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2017).

Karena, kata Dedi, saat ini di Jabar belum ada satu pasangan calon yang dideklarasikan secara resmi. Sementara, menurutnya, cagub-cagub yang telah dideklarasikan seperti Ridwan Kamil, Deddy Mizwar dan Sudrajat belum memiliki mitra koalisi yang cukup untuk mengusung mereka bertarung di Pilgub Jabar.

Namun, Dedi menyatakan dalam pembahasan koalisi ini Golkar tidak akan ngotot meminta bagian cagub. Sebab, menurutnya, koalisi ini diharapkan bisa terjalin kesetaraan di antara partai-partai yang ada.

"Kita bicara satu meja bareng kemudian mencari format yang terbaik siapa sih yang mesti disodorkan jadi calon gubernur dan siapa wakil gubernurnya," kata Dedi.

Perihal deklarasi koalisi ini, Dedi belum dapat memastikannya. Sebab, menurutnya, komunikasi masih terus berjalan di antara ketiga partai yang ada. "Komunikasi ke Demokrat dan PPP juga kami lakukan," kata Dedi.

Di Jabar, Golkar memiliki 17 kursi, PDIP memiliki 20 kursi, dan PKB memiliki 7 kursi. Bila koalisi ini jadi terbentuk, maka mereka memiliki 44 kursi dan sudah lebih dari cukup untuk mengusung pasangan cagub dan cawagub di Pilgub Jabar 2018.

Baca juga artikel terkait PILGUB JABAR 2018 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Abdul Aziz