Menuju konten utama

Pintu Keluar Stasiun Tanah Abang Ditutup, Penumpang Dialihkan

Sejumlah penumpang yang turun di stasiun Tanah Abang dialihkan ke stasiun lain.

Pintu Keluar Stasiun Tanah Abang Ditutup, Penumpang Dialihkan
Polisi dan petugas di depan kantor Bawaslu menuju Tanah Abang di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa (21/5/2019). tirto.id/Bhagavad

tirto.id - Akses dan pintu keluar dari stasiun Tanah Abang ditutup pada Rabu (22/5/2019) pagi ini. Sejumlah penumpang yang turun di stasiun Tanah Abang dialihkan ke stasiun lain.

Sejumlah penumpang yang berkumpul di pintu utara, sebagian balik badan untuk melanjutkan perjalanan dengan transit di stasiun lainnya, sebagian lagi berhenti dan mendokumentasikan melalui video atau foto barisan sejumlah aparat yang sedikit terlihat dari dekat pintu Utara.

"Semua [akses keluar] ditutup, transitnya ke stasiun lain," ujar salah seorang petugas dekat akses pintu Utara pada Rabu (22/5/2019).

"Pasarnya tutup semua, jangan di sini," ujar salah seorang petugas di Stasiun Tanah Abang.

Melalui speaker, petugas mengatakan, "akses keluar dari stasiun tanah abang sementara melalui pintu utara".

Sementara itu Pintu Selatan stasiun Tanah Abang juga ditutup. Dari stasiun pun terlihat ada asap di sisi barat. Namun, sejumlah penumpang yang berada di stasiun pun masih bertanya-tanya asal dari asap tersebut.

Kondisi di Sekitar Tanah Abang

Dari pantauan Tirto, ratusan massa masih melakukan perlawanan terhadap polisi dengan melemparkan batu, tepat di pertigaan jalan Fachrudin, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sementara, polisi terus melontarkan tembakan ke arah massa. Peristiwa terjadi sejak pukul 03.30 WIB.

Hingga saat ini, situasi di pertigaan jalan AR Fachrudin masih belum bisa dikendalikan. Polisi bertahan di pertigaan AR Fahrudin, menyebar hingga jembatan penyeberangan yang menghubungkan jalan tersebut dengan kawasan Jati Baru.

"Baju kamu memang dari mana, rakyat," teriak massa dari kejauhan.

Pasukan Brimob mulai memukul mundur pendemo Bawaslu yang bertahan di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, dengan menembakkan peluru dari senjata laras panjang ke arah atas massa.

Aparat datang dari arah Jalan Abdul Muiz menggunakan tiga bus dan dua mobil. Personel TNI juga diturunkan terdiri dari tiga truk. Massa sempat membalas tembakan polisi dengan petasan, lalu mereka berangsur mundur.

"Maju. Ayo maju, jangan takut," teriak massa.

Baca juga artikel terkait AKSI 22 MEI atau tulisan lainnya dari Fadiyah Alaidrus

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Fadiyah Alaidrus
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Yulaika Ramadhani