tirto.id - Presiden Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR 2018 dalam rangka hari ulang tahun (HUT) ke-73 Proklamasi Republik Indonesia, Kamis (16/8/2018). Jokowi meyoroti sejumlah isu, prestasi dan tantangan yang dihadapi pemerintah Indonesia dalam satu tahun terakhir.
Salah satunya, Jokowi mengklaim Indeks Pembangunan Manusia meningkat dari 68,90 di tahun 2014 menjadi 70,81 di tahun 2017. Menurut Jokowi, dengan hasil itu, Indonesia masuk dalam kategori High Human Development.
“Kita bersyukur apa yang kita kerjakan membuahkan hasil, kualitas kehidupan manusia Indonesia dalam empat tahun terakhir terus membaik,” ujar Jokowi di Gedung Nusantara di Komplek Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (16/8/2018).
Hasil tersebut, dikatakannya, karena fokus perhatian Pemerintah dalam empat tahun terakhir bukan hanya pembangunan infrastruktur. Namun, pembangunan sumber daya manusia juga menjadi modal terbesar dan terkuat sebagai kekuatan besar Indonesia.
“Karena itu, membangun manusia Indonesia adalah investasi kita untuk menghadapi masa depan, untuk melapangkan jalan menuju Indonesia maju. Kita persiapkan manusia Indonesia menjadi manusia yang unggul sejak dalam masa kandungan sampai tumbuh secara mandiri untuk meningkatkan kesejahteraan diri dan keluarganya,” jelasnya.
Jokowi menegaskan komitmen membangun manusia Indonesia itu diwujudkan melalui pendidikan. “Komitmen ini kita wujudkan melalui pembagian Kartu Indonesia Pintar, yang pada tahun 2017 sudah mencapai lebih dari 20 juta peserta didik, serta perluasan penyaluran program beasiswa Bidik Misi bagi mahasiswa,” jelasnya.
Menurut Jokowi, proses pendidikan harus mampu membuat manusia Indonesia lebih produktif dan berdaya saing. “Maka itu, dalam empat tahun ini, kita fokus untuk memperkuat pendidikan serta pelatihan vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia terampil, yang siap memasuki dunia kerja,” tambahnya.
Selain itu, Jokowi mengatakan pemerintah terus dorong pendidikan tinggi untuk melakukan terobosan-terobosan sehingga lulusan perguruan tinggi bisa lebih adaptif di era Revolusi Industri 4.0, termasuk kemampuan dalam literasi digital, serta mampu menumbuhkan lebih banyak lagi wirausahawan-wirausahawan muda yang kreatif dan inovatif.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri