Menuju konten utama

Pharos: Viostin DS Belum Ditarik dari Apotek Kecil

Direktur Komunikasi Perusahaan PT Pharos Ida Nurtika mengungkapkan hanya Viostin DS di apotek-apotek kecil yang belum ditarik.

Pharos: Viostin DS Belum Ditarik dari Apotek Kecil
Viostin DS. FOTO/viostinds.com

tirto.id - Hampir seluruh suplemen Viostin DS sudah ditarik dari pasaran menyusul temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menyatakan ada kandungan DNA babi pada sampel produk tersebut, menurut Direktur Komunikasi Perusahaan PT Pharos Indonesia Ida Nurtika.

"Kami sudah berkoordinasi dengan distributor kami untuk menarik Viostin DS dari seluruh wilayah Indonesia. Yang belum ditarik hanya tinggal yang tercecer, terutama yang ada di apotek-apotek kecil," kata Ida dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (6/2/2018).

Ida mengatakan pihanya telah menghentikan seluruh kegiatan produksi, promosi dan penjualan Viostin DS. Penarikan Viostin DS dari pasaran sudah berjalan sejak 30 November 2017.

Penarikan tidak hanya untuk produk dengan izin edar yang ditemukan mengandung DNA babi, tetapi seluruh produk.

"Karena wilayah Indonesia sangat luas, maka tidak bisa sekejap. Hingga saat ini masih berjalan, kami perkirakan perlu waktu enam bulan. Jadi kemungkinan akan selesai tiga bulan ke depan," tuturnya.

Hingga saat ini, menurut Ida, pihaknya terus melakukan penarikan semua produk hingga tiga bulan ke depan. Sesuai arahan dari BPOM, semua produk yang telah ditarik dari pasar, akan dimusnahkan dengan berkoordinasi dan disaksikan oleh BPOM.

Saat ditanya sebaran Viostin DS yang mengandung DNA babi di wilayah mana saja, Ida tidak menyebutkan secara rinci.

"Masih di wilayah Jawa," jawabnya.

Sebelumnya, BPOM menyatakan suplemen makanan Viostin DS produksi PT Pharos Indonesia dan Enzyplex tablet produksi PT Medifarma Laboratories terbukti positif mengandung DNA babi.

Yang mengandung DNA babi adalah produk dengan nomor izin edar NIE POM SD.051523771 dengan nomor bets BN C6K994H untuk Viostin DS dan NIE DBL7214704016A1 nomor bets 16185101 untuk Enzyplex tablet.

Baca juga artikel terkait BPOM

tirto.id - Kesehatan
Sumber: antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora