Menuju konten utama

Petugas Jumantik DKI Dipukul Warga Saat Akan Cek Jentik Nyamuk DBD

Tiga petugas jumantik dihajar warga saat akan memeriksa jentik nyamuk penyebab DBD di Lenteng Agung.

Petugas Jumantik DKI Dipukul Warga Saat Akan Cek Jentik Nyamuk DBD
Tiga petugas Jumantik rw 05 lenteng agung yang menjadi korban pemukulan. Ki-ka: Desi, Nur azizah, dan Djayanti. Tirto.id/Alfian Putra Abdi

tirto.id - Petugas Juru Pemantau Jentik (Jumantik) RW 05 Kelurahan Lenteng Agung, Djayanti menjadi korban pemukulan salah satu warga RT 08/05 pada Jumat (1/2/2019) kemarin.

Kejadiannya berlangsung ketika Djayanti dan petugas Jumantik lainnya hendak memeriksa jentik nyamuk di rumah seorang pria berinisial MJS (40).

"Saya datang seperti tamu biasa, permisi dan ucap salam. Saya bilang dari kader jumantik mau memeriksakan jentik nyamuk. Izinnya ke bapak [MJS] itu, saya ngomong baik-baik," ujarnya ketika ditemui di kediamannya, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (3/1/2019).

Namun nahas, sikap MJS menurit Djayanti justru sebaliknya. Ia menolak rumahnya diperiksa oleh petugas Jumantik.

"Bapak itu, terus langsung bangun dari duduknya. Langsung ngomong 'tidak usah, rumah saya sudah bersih. Situ disuruh sama siapa?' katanya gitu. Saya bilang kami lagi gerakan bersih," ujarnya lagi.

Djayanti tetap berusaha meyakinkan MJS agar rumahnya mau diperiksa demi menghindari kasus DBD yang tinggi, khususnya di Jakarta Selatan sendiri. Namun MJS tetap pada pendiriannya bahkan mulai naik pitam.

Djayanti memperagakan MJS sempat mengepalkan tangan kanannya persis di depan wajahnya. Sontak membuat Djayanti dan beberapa petugas lainnya kaget.

"Langsung saya bilang, 'Pak jangan gitu dong. Kok beraninya sama perempuan?' Kami langsung keluar tapi dia mengejar di belakang," ujar Desi, petugas Jumantik lainnya di tempat dan waktu yang sama.

MJS tak bergeming, ia lantas melayangkan pukulan tepat ke mata kiri Djayanti. Desi sempat dihempaskan ke tembok dan menyebabkan pendarahan pada mulutnya.

Yang lebih parah justru dihadapi oleh petugas Jumantik lainnya yakni Nur Azizah. Nur menerima empat kali pukulan yang mengakibatkan memar parah pada mata sebelah kirinya.

"Setelah itu saya langsung menyelamatkan diri. Lari. Yang lain ditarik. Sehabis memukul saya masih mengejar yang lain. Pertama Bu Jayanti yang dipukul. Kedua Bu Desi. Lalu saya. Baru itu dia balik lagi ke rumah," ungkap Nur Azizah di tempat dan waktu yang sama.

Dari ketiganya diperoleh informasi bahwa saat ini, pelaku MJS sudah ditangani pihak kepolisian.

Pada kesempatan terpisah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau untuk setiap rumah lebih terbuka untuk para petugas Jumantik. Biarkan mereka bertugas sebagaimana mestinya untuk mengurangi angka kasus DBD yang terjadi di Jakarta.

"Izinkan petugas-petugas jumantik untuk menjalankan tugasnya. Memeriksa semua wilayah termasuk di dalam rumah-rumah kita. Jangan sampai rumah kita ditutup dari pemeriksaan," ujarnya.

Baca juga artikel terkait DEMAM BERDARAH atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Hukum
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Dipna Videlia Putsanra