Menuju konten utama

Pesan Prabowo ke Christina Aryani: Buka Peluang Kerja Baru PMI

Prabowo ingin Wamen Christina Aryani membuat pekerja migran Indonesia (PMI) bisa bekerja di luar pekerjaan domestik dan anak buah kapal.

Pesan Prabowo ke Christina Aryani: Buka Peluang Kerja Baru PMI
Politikus Partai Golkar Christina Aryani menyapa wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang diyakini bakal menjadi wakil menteri untuk pemerintahan baru ke depan. ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/rwa.

tirto.id - Wakil Menteri (Wamen) Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Christina Aryani, diminta Presiden Prabowo membuka peluang lapangan pekerjaan baru untuk pekerja migran Indonesia (PMI). Christina beralasan, PMI kerap bekerja di ruang lingkup tertentu seperti pekerja domestik atau anak buah kapal.

"Beliau [Presiden Prabowo Subianto] juga berpesan agar kami, tentunya dengan Pak Menteri, membuka peluang-peluang baru di luar negeri. Selama ini kan memang hanya beberapa sektor yang lebih diutamakan, pekerjaan domestik, lalu juga anak buah kapal, care giver dan beberapa [lainnya]," ucap Christina usai dilantik sebagai wamen di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2024).

Christina meyakini banyak lapangan pekerjaan yang seharusnya bisa dilakukan oleh PMI di luar negeri. Prabowo ingin agar para PMI bisa bekerja di berbagai peluang saat berada di luar negeri.

"Sementara, potensi di luar itu masih lebih banyak yang bisa kita buka. Jadi, ini salah satu arahan ke kami agar lebih banyak peluang lapangan kerja di luar negeri dibuka untuk pekerjaan migran kita," katanya.

Tak cuma soal membuka lapangan pekerjaan baru, Christina juga diminta meningkatkan aspek perlindungan terhadap PMI. Politikus Partai Golkar ini menerangkan, perlindungan terhadap PMI dapat dilakukan melalui beberapa hal. Salah satunya adalah meningkatkan kemampuan bekerja PMI. Dengan demikian, PMI dapat bekerja dengan lebih baik selama penempatan di luar negeri.

"Jadi, bagaimana melakukan migrasi yang aman. Tentunya kesiapan dari sisi pekerja migrannya sendiri agar bisa bekerja keluar punya kesiapan, punya skill, ya, seperti itu. Dan juga proteksi yang diberikan negara," tutur Christina.

"Intinya negara harus selalu hadir di luar negeri untuk menjaga pekerjaan [migran] negeri kita," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, ia mengaku akan berkoordinasi dengan pejabat Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia untuk membahas program 100 hari pertama sebagai pembantu Presiden. Koordinasi akan dilakukan esok hari, Selasa (22/10/2024).

"Besok kami akan melakukan rapat koordinasi dengan para menteri untuk menentukan langkah 100 hari ke depan," tutup Christina.

Baca juga artikel terkait KABINET PRABOWO-GIBRAN atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Andrian Pratama Taher