Menuju konten utama

Pesan Jokowi ke Menhub Budi Karya Usai Tinjau Pembangunan LRT

Presiden Jokowi memberikan sejumlah pesan ke Menhub Budi Karya soal pembagunan transportasi massal usai peninjau pembangunan LRT.

Pesan Jokowi ke Menhub Budi Karya Usai Tinjau Pembangunan LRT
Presiden Jokowi: Sikap Saya Tak Berubah, Tidak Ada Niat Jadi Presiden Tiga Periode. (FOTO/Rilis BPMI)

tirto.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut Presiden Joko Widodo bangga dengan pembangunan LRT Jakarta sepanjang 44 kilometer dengan 18 pemberhentian. Budi Karya pun mengaku, Jokowi memberikan sejumlah arahan setelah meninjau pembangunan LRT yang merupakan konsorsium KAI, INKA, LEN, dan Adhi Karya ini.

"Pak Presiden mengarahkan tadi bahwa upaya-upaya dari satu transportasi massal harus konsisten dilakukan. Kedua, upaya-upaya memberdayakan potensi angkutan bangsa harus dilakukan," kata Budi Karya dalam konferensi pers di stasiun LRT Taman Mini, Jakarta Timur, Rabu (9/6/2021).

Selain dua arahan tersebut, Jokowi juga mengatakan agar pembangunan transportasi massal harus terintegrasi dengan kereta atau angkutan lain. Keempat, Jokowi meminta ada stimulasi dan penguatan peran swasta.

"Sekarang secara kebetulan PT KAI diperankan. Lain waktu bisa saja satu perusahaan lain yang diperankan. Oleh karenanya di era sekarang ini kami memberikan kesempatan kepada swasta untuk berperan dan bisa turut serta dalam pembangunan nasional," kata Budi Karya.

Budi Karya mencontohkan bahwa KAI hanya mendapatkan anggaran Rp7,6 triliun. Sisanya merupakan uang berbentuk pinjaman mencapai Rp20 triliun. Akan tetapi, pembangunan LRT bisa mengangkut hingga 800 ribu penumpang per hari.

"PT KAI hanya mendapatkan 1 PMN sejumlah Rp7,6 T. Sisanya lebih dari Rp20 T menjadi loan pada PT Kereta Api. Nah skema KPBU ini menjadi suatu bentuk skema yang menjadi model di berbagai kota yang lain," kata dia.

Budi Karya menambahkan, "Bayangkan bahwa kereta api dengan head way setiap 3 menit. Setiap 3 menit ada kereta api dan bisa mengangkut 580 ribu orang satu hari. Ultimate-nya akan menjadi head way 2 menit sehingga jarak kereta dengan kereta hanya 2 menit dan untuk itu kita bisa mengangkut kurang lebih 800 ribu orang. Bayangkan kalau LRT ini ada yang ke barat, ada yang ke selatan, maka angkutan massal itu menjadi suatu hal yang penting."

Oleh karena itu, Budi Karya mengaku pemerintah berencana akan membangun LRT lain di Indonesia, apalagi kualitas kereta Indonesia tidak kalah baik dengan negara-negara asing.

"Kita sepakat bahwa semangat, bahwa angkutan massal yang ada di kota-kota besar akan dilanjutkan dengan semangat ini," kata Budi.

Baca juga artikel terkait LRT JABODETABEK atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz