tirto.id - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Sahbirin Noor menyatakan pertumbuhan ekonomi Kalsel pada 2015 sebesar 3,84 persen atau turun 1,05 persen dari 2014 yaitu sebesar 4,89 persen.
"Perlambatan pertumbuhan ekonomi itu karena ketidakstabilan ekonomi global, serta melemahnya kinerja sektor utama khususnya pertambangan," ucap Sahbirin, di Banjarmasin, Senin, (28/3/2016).
Ia menjelaskan, meski terjadi perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi, tapi terdapat hasil menggembirakan di sektor perekonomian, seperti penurunan angka inflasi hingga 5,14 persen pada triwulan IV 2015.
“Penurunan angka inflasi tersebut signifikan bila dibandingkan dengan inflasi tahun 2014 yang mencapai 7,28 persen," kata Paman Birin, panggilan Sabirin pada Pilkada lalu.
Begitu pula Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita di Kalsel terjadi kenaikan dari Rp32,6 juta tahun 2014 menjadi Rp34,4 juta pada 2015.
Menurut gubernur yang yang dilantik 12 Februari lalu itu, selain itu, investasi di Kalsel meningkat cukup tinggi pada 2015 dengan realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp12,01 triliun atau naik 8,49 persen bila dibandingkan dengan tahun 2014.
Sementara realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) tahun 2015 mencapai Rp2,06 triliun, terjadi kenaikan sekitar Rp142,38 miliar dibandingkan dengan 2014.
Perkembangan atau kemajuan lain pada 2015 di Kalsel berupa pembangunsn industri yang juga mengalami kenaikan sebanyak 3.782 buah, yaitu dari 70.043 unit usaha tahun 2014 menjadi 73.825 unit usaha atau naik 5,39 persen.
"Oleh sebab itu, kita tetap optimis dan masih memiliki peluang, serta harapan untuk mencapai perkembangan perekonomian yang lebih maju, jika pilar-pilar perekonomian bisa kita kelola dengan lebih baik lagi," ujar Sahbirin.
"Terlebih lagi jika sama-sama memelihara kondisi daerah kita agar terus bertahan dalam suasana yang tertib, aman dan damai, maka perkembangan perekonomian Kalsel akan lebih maju," Lanjut Paman Birin. (ANT)