tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta pada 2018 mencapai 6,17 persen. Angka perekonomian itu diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku yang mencapai Rp2.599,17 triliun dan PDRB per kapita yang mencapai Rp248,31 juta atau 17,44 ribu dolar AS.
“Ekonomi Jakarta pada 2018 tumbuh 6,17 persen, sedikit melambat dibandingkan pada 2017 yang sebesar 6,20 persen,” tulis dalam laporan BPS yang diakses Tirto pada Jumat (8/2/2019) pagi.
Lebih lanjut, BPS menyebutkan bahwa pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi dicapai oleh lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 20,34 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang sebesar 16,45 persen.
Struktur perekonomian di DKI Jakarta pada 2018 sendiri didominasi oleh tiga lapangan usaha utama. Ketiga jenis lapangan usaha itu adalah perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor yang berkontribusi sebesar 16,93 persen, industri pengolahan sebesar 13,15 persen, dan konstruksi yang berkontribusi sebesar 12,11 persen.
Sementara itu, dari sisi komponen pengeluaran, tiga proporsi pengeluaran terbesar adalah konsumsi rumah tangga yang sebesar 60,52 persen, lalu diikuti ekspor sebesar 39,46 persen, serta Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 38,96 persen.
Masih dalam kesempatan yang sama, perekonomian DKI Jakarta pada triwulan IV 2018 mengalami pertumbuhan sebesar 6,41 persen secara year-on-year. “Ini lebih cepat apabila dibandingkan capaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya, yang sebesar 5,84 persen,” tulis dalam keterangan resmi itu lagi.
Dari sisi produksi, lapangan usaha yang tercatat mengalami pertumbuhan tertinggi pada triwulan IV 2018 adalah pengadaan air sebesar 14,94 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang sebesar 36,23 persen.
“Apabila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q), ekonomi di DKI Jakarta pada triwulan ke-IV 2018 tumbuh sebesar 0,65 persen,” katanya.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Maya Saputri