Menuju konten utama

Pertamina Sewa Perusahaan 'Deepwater Horizon' Atasi Kebocoran ONWJ

Perusahaan asal AS, Boots and Coots yang disewa Pertamina pernah menangani kasus kebocoran minyak di Teluk Meksiko yang kisahnya diangkat di layar lebar berjudul Deepwater Horizon.

Pertamina Sewa Perusahaan 'Deepwater Horizon' Atasi Kebocoran ONWJ
Warga mengumpulkan limbah tumpahan minyak "Oil Spill" yang tercecer milik Pertamina di Pesisir Pantai Cemarajaya, Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/7/2019). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/foc.

tirto.id - PT Pertamina (Persero) masih berjibaku untuk menangani kebocoran minyak dan gas di sumur YYA-1 anjungan lepas pantai Offshore North West Java (ONWJ).

Direktur Hulu PT Pertamina, Dharmawan H Samsu mengatakan, pihaknya menyewa jasa perusahaan asal Amerika, Boots and Coots.

Perusahaan tersebut, kata Dharmawan, memiliki rekam jejak cukup baik dalam penanganan insiden-insiden kebocoran minyak di berbagai sumur pengeboran di dunia.

Ia juga menambahkan, perusahaan ini pernah menangani kasus minyak di Teluk Meksiko pada 2019 yang kisahnya diangkat Hollywood di layar lebar berjudul Deepwater Horizon.

"Meskipun kebocoran ini jauh lebih kecil, tapi kita membutuhkan armada yang sifatnya lebih dari apa yang kita butuhkan. Perusahaan ini pernah menangani semburan liar yang ada di Teluk Meksiko tapi bukan berarti kapasitas semburan minyaknya sama," ujar Dharmawan dalam konferensi pers di Kantor Pertamina, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2019).

Hingga saat ini, jelas Dharmawan, Pertamina baru dapat mengetahui indikasi kebocoran yang terjadi sejak 12 Juli lalu itu, yakni adanya anomali tekanan pada sumur YYA-1.

"Hal ini menyebabkan timbulnya gelembung gas yang diikuti oil spill [tumpahan minyak]," imbuh dia.

Insiden ini juga diindikasikan jadi penyebab terjadinya pergeseran anjungan yang menyebabkan kemiringan. Tumpahan minyak yang terjadi di sekitar anjungan langsung ditanggulangi salah satunya dengan memasang oil boom.

Sementara tumpahan minyak yang tak tertangkap terbawa arus dan mencapai pantai terdekat.

Pertamina juga mengerahkan 200 orang lebih yang terdiri dari Emergency Response Team Pertamina Hulu Energi (PHE) dan masyarakat desa sekitar untuk membersihkan pantai terdampak kebocoran Migas di sumur YYA Offshore North West Java (ONWJ).

Hingga kemarin, 22 Juli 2019, Emergency Response Tim PHE ONWJ dan masyarakat telah mengangkat ceceran minyak mentah di sebagian wilayah pantai sepanjang 6,2 Km di lima wilayah yaitu Tirtasari, Sedari, Tanjungsari, Cemara Jaya dan Karangsari, Jawa Barat.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengungkapkan, upaya meminimalisasi dampak terhadap lingkungan di sekitar sumur YYA-1 terus ditingkatkan dengan memasang oil boom di 8 muara sungai.

Di antaranya yaitu Sungai Buntu, Muara Cemara Jaya, Muara Pelangi, Muara Singkih, Muara Tangkorak, Pantai Sedari, Tambak Sari, Anak Sungai Sedari dengan melibatkan masyarakat setempat.

Selain itu, Pertamina juga mengerahkan 27 Kapal yang dilengkapi dengan oil boom dan dispersant di sekitar anjungan YYA dan titik-titik yang terindikasi terdapat oil spill di laut.

Baca juga artikel terkait MIGAS atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Zakki Amali