Menuju konten utama

Pertamina Klaim Tren Penyerapan Biosolar FAME Naik 59 Persen

Pertamina mencatat penyerapan FAME sebesar 3,2 juta kilo liter atau 59 persen per Juli 2019 dari alokasi FAME pada 2019.

Pertamina Klaim Tren Penyerapan Biosolar FAME Naik 59 Persen
Petugas mengatur lalu lintas mobil tangki yang mengisi dan mengangkut BBM di Terminal BBM Krueng Raya, Aceh Besar, Aceh, Rabu (21/6). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra.

tirto.id - Penyerapan bahan nabati untuk campuran Biosolar atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME) mengalami tren peningkatan. Per Juli 2019, Pertamina mencatat penyerapan FAME sebesar 3,2 juta kilo liter atau 59 persen dari alokasi FAME pada 2019.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan capaian hingga awal semester II/2019 tersebut setara dengan realisasi penyerapan FAME Pertamina sepanjang 2018.

Realisasi penggunaan FAME dalam Biosolar, kata dia, meningkat seiring upaya Pertamina untuk memasok seluruh industri dengan Biosolar sesuai regulasi.

"Pertamina selalu siap memasok kebutuhan industri dengan bahan bakar sesuai yang diperlukan," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto, Kamis (22/8/2019).

Seperti diketahui, pada 1 September 2018, implementasi program pencampuran 20 persen FAME ke dalam Minyak Solar atau Biosolar B20 sudah diperluas ke sektor non-PSO, sehingga saat ini penjualan B20 sudah dilakukan baik pada sektor PSO maupun non-PSO.

Pertamina kini memiliki 111 terminal BBM yang siap untuk mendistribusikan B20, sedangkan titik pencampuran FAME dilaksanakan di 29 titik pencampuran yaitu 26 terminal BBM dan tiga kilang.

"Konsumsi Biosolar terbesar ada di sektor transportasi," kata Fajriyah.

Sejak Mei 2019, sebut Fajriyah, Pertamina juga tak lagi melakukan impor diesel karena kebutuhan solar di dalam negeri sudah bisa dipenuhi dari hasil produksi kilang-kilang Pertamina. Untuk sektor industri, Pertamina melayani seluruh sektor industri yang membutuhkan jenis BBM diesel dengan Biosolar.

Hingga saat ini, sektor listrik dan pertambangan adalah dua sektor terbesar yang menyerap Biosolar. Terkait dengan penerbitan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan, Fajriyah mengatakan Pertamina mendukung upaya pemerintah untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan yang lebih ramah lingkungan.

Pengembangan mobil listrik dan program B20 memiliki segmentasinya masing-masing dengan kemanfaatan yang berbeda.

Saat ini Pertamina sudah memiliki stasiun pengisian listrik untuk umum di SPBU Kuningan, Jakarta. Di SPBU itu telah terpasang empat unit charging station dengan dua unit merupakan tipe fast charging yang mampu mengisi penuh baterai kendaraan listrik dalam waktu kurang dari 15 menit dan dua unit lainnya merupakan tipe normal charging.

Baca juga artikel terkait BIOSOLAR atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri