tirto.id - Pertamina mengirim lebih dari 1.700 tabung LPG ke wilayah terdampak bencana gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah. Pasokan LPG yang sudah berdatangan terdiri dari 200 tabung 12 kilogram, 150 tabung Bright Gas 5,5 kilogram, 791 tabung Bright Gas 12 kilogram, dan 560 tabung LPG tiga kilogram.
Unit Manager Communcation & CSR Pertamina Marketing Operation Region VII Roby Hervindo dalam keterangan tertulis Jumat (5/10/2018) menyatakan, penyaluran LPG ini dilakukan guna menghidupkan kembali geliat aktivitas warga, sekaligus memenuhi kebutuhan posko dan dapur umum.
Khusus untuk LPG tiga kilogram, setelah kemarin melakukan operasi pasar di depan TBBM Donggala, Kamis (4/10), Pertamina kembali melanjutkan operasi pasar di empat lokasi yakni area TBBM Donggala, Kompleks Pesantren Dolo Palu, Pangkalan LPG Sis Aljufri, dan Lapangan Madani Kabupaten Sigi Biromaru.
Total alokasi operasi pasar 1.680 LPG tiga kilogram dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 16.000/tabung.
Pertamina sempat mengalami kendala dalam mendistribusikan pasokan energi ke Palu dan Donggala. Gempa dan tsunami yang melanda kedua daerah itu mengakibatkan akses terputus.
“Tantangannya adalah pendistribusian dari Palu ke Donggala yang sampai saat ini aksesnya masih terputus, serta kerusakan pada sarana dan fasilitas Terminal BBM Donggala," ujar Roby melalui keterangan resminya pada Minggu (30/9/2018).
Untuk memenuhi pasokan BBM, Pertamina menggunakan mobil tangki BBM dari Terminal BBM Palopo, Parepare, dan Tolitoli. Pertamina mengklaim setidaknya telah memberangkatkan tambahan suplai sekitar 245 ribu liter BBM menuju Palu dan Donggala.
Roby menyebutkan, pelayanan untuk konsumen BBM di SPBU yang masih bisa beroperasi tetap dilaksanakan hingga Sabtu (29/9/2018) malam. Upaya tersebut dilakukan sembari terus memaksimalkan pengiriman dari Terminal BBM Donggala yang terdampak gempa dan tsunami.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra