Menuju konten utama

Pertamina Hulu Energi Dorong Optimasi Cadangan Raksasa Gas Bumi

Untuk memaksimalkan potensi tersebut, PHE akan mencoba melakukan pengembangan terintegrasi yang disebut sebagai connecting the dots.

Pertamina Hulu Energi Dorong Optimasi Cadangan Raksasa Gas Bumi
PHR Temukan Sumber Migas Baru di Blok Rokan. FOTO/Pertamina

tirto.id - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) memiliki prospek dan inventori berupa temuan gas bumi sebesar 15,70 triliun kaki kubik (TCF) di kawasan Indonesia timur.

“Jadi kami memiliki 15 TCF memang ter-scatter dari Sumatra sampai ke arah Irian Jaya, dengan variasi dari segi resources-nya,” ungkap Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PHE, Rachmat Hidajat, dalam webinar “Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi untuk Percepatan Transisi Energi dan Sirkular Ekonomi”, yang ditayangkan akun Youtube Journalist Energi, Kamis (8/8/2024).

Menurut Rachmat, meski memiliki inventori jumbo, cadangan gas bumi tersebut sulit digarap karena keterbatasan infrastruktur di wilayah Indonesia timur.

Untuk memaksimalkan potensi tersebut, PHE akan mencoba melakukan pengembangan terintegrasi yang disebut sebagai connecting the dots. Rachmat mengatakan, langkah ini dilakukan melalui kerja sama dan sinergi dengan pihak lain agar pada saat bersamaan PHE bisa mengamankan pasar gas bumi.

“Selain itu, kita juga coba meng-utilize teknologi-teknologi yang memang fit dengan threshold volume tersebut,” ujarnya.

Menurut Rachmat, saat ini produksi gas bumi lebih banyak dimanfaatkan oleh pasar dalam negeri, seperti untuk mendukung pabrik pupuk hingga kebutuhan energi serta industri petrokimia. Di sisi lain, gas bumi juga berperan untuk membantu lifting minyak dan LPG.

“Ini yang kita lakukan untuk mendukung ekonomi yang ada di Indonesia, termasuk juga untuk proses hilirisasi yang menjadi target dari negara Indonesia, antara lain melalui penyediaan gas untuk kebutuhan petrochemical dan industri lainnya,” jelas Rachmat.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Luky Agung Yusgiantoro, juga menjelaskan saat ini gas bumi untuk kebutuhan domestik semakin dominan.

Berdasarkan data SKK Migas, dari total lifting gas bumi hingga Juni 2024 yang sebesar 5.383,57 billion british thermal unit per day (bbtud), 3.727,95 bbutd di antaranya diperuntukkan bagi pasar dalam negeri, sedangkan 1.659,62 bbtud lainnya untuk ekspor.

“Sumber daya gas ini ada beberapa tujuannya. Pertama untuk mendukung ketahanan energi, kedua untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, mendukung perkembangan energi terbarukan, dan keempat adalah sumber penerimaan negara,” tegas Luky.

Baca juga artikel terkait GAS BUMI atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Flash news
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Irfan Teguh Pribadi