Menuju konten utama

Perkara Alis Itu Tak Pernah Sederhana

Setelah Cara Delevigne, kini Rihanna siap mengubah tren bentuk alis.

Perkara Alis Itu Tak Pernah Sederhana
Ilustrasi ragam bentuk alis. Getty Image/iStockphoto

tirto.id - Judith Watt, sejarawan mode dari Central Saint Martins, London, pernah berkata bahwa September Issue atau edisi September dari majalah mode adalah edisi yang amat penting. Edisi di bulan itu nyaris selalu memuat koleksi terbaru berbagai lini busana dan aksesori terbaru, serta gaya riasan yang akan menjadi referensi dalam berpenampilan. Hal ini membuat edisi September dinantikan publik.

Meski kini dunia digital perlahan telah menggeser eksistensi media cetak, pemaknaan praktisi media mode terhadap September Issue belum berubah. Edisi September masih terbit dengan menjadikan sosok populer sebagai sampul majalah. Konsep foto dibuat semenarik mungkin. Kadang dibuat di luar pakem yang telah ditetapkan demi bisa menarik perhatian khalayak.

Beberapa waktu lalu British Vogue, sebuah majalah mode waralaba, melansir edisi September 2018 yang menampilkan potret wajah Rihanna sebagai sampul majalah. Kepalanya dihias bunga-bunga besar. Bibirnya dipulas lipstik merah marun pekat dengan efek mengilap. Alisnya berbentuk lengkungan tipis yang seolah digambar dengan eyeliner cair.

Ide riasan wajah Rihanna datang dari Edward Enninful, pemimpin redaksi British Vogue. Sebelum pemotretan berlangsung, Enninful menunjukkan kepada Rihanna gambar seorang wanita yang dipotret sekitar tahun 1920-1930-an. Dia yang kemudian jadi referensi riasan Rihanna.

Foto sampul Rihanna ini kemudian jadi perbincangan karena alis tipisnya. Sebenarnya ini bukan hal baru, sebab alis tipis sempat jadi tren puluhan tahun lalu. Para bintang lawas seperti Marlene Dietrich selalu tampil dengan gaya rias wajah tersebut.

Rihanna tidak menentang referensi tersebut. Ia bilang bahwa bentuk alis tipis sangat indah. Terkesan elegan sekaligus berani. Wajah Rihanna dirias oleh Isamaya Ffrench. Bisa dibayangkan, usaha Ffrench untuk membentuk alis tipis Rihanna tidak sederhana. Dalam tampilan sehari-hari, alis Rihanna cukup tebal. Sepintas terlihat seperti dibentuk rapi dengan teknik sulam alis. Perlu beragam cara untuk menutupi setiap bulu yang telah menempel pada wajahnya. Setidaknya Ffrench membutuhkan concealer, foundation, bedak, atau eyeshadow natural.

Di zaman sekarang, bentuk alis tipis bisa dikatakan sebagai salah satu wujud eksperimen. Gaya tipis itu jarang ditemui, yang banyak adalah eksplorasi berbagai bentuk alis. Para influencer dan penata rias mempopulerkan berbagai eksperimen bentuk alis via media sosial.

Salah satu yang paling mutakhir, misalkan, soap eyebrows. Ini adalah teknik membentuk alis menggunakan kuas yang sebelumnya telah digosokkan ke sabung batang. Ada pula fishtail brows – teknik melukis garis alis ke arah berlawanan dengan jalur tumbuhnya alis. Juga Jeweled brows - menghiasi alis dengan manik-manik yang berasal dari aksesori.

Sementara itu, tampilan alis yang lumrah ditemui ialah kesan tebal natural. Gaya ini populer sejak model Cara Delevigne tampil di muka publik pada awal tahun 2010-an. Delevigne menginspirasi publik untuk membentuk alis tebal. Ia membuat orang tak lagi berpikir bahwa alis yang tak dicukur, maupun alis yang tak rapi dan tipis, adalah kesalahan.

infografik ragam alis

Hal yang kemudian terjadi adalah orang berlomba menumbuhkan dan menebalkan alis. Berbagai lini produk kecantikan mulai mempromosikan produk yang memudahkan orang untuk melukis dan menebalkan alis. Michael Malinsky, pemilik label KF Beauty memanfaatkan fenomena tersebut untuk mendirikan usaha produk kecantikan penebal alis. Ia puas dengan bisnisnya karena berhasil mendatangkan pendapatan tinggi dalam kurun waktu yang terbilang singkat.

Selain KF Beauty ada pula Anastasia Beverly Hills. Label kosmetik ini adalah salah satu pemain lama dalam ranah bisnis kecantikan alis. Anastasia, sang pendiri merek ini, sebelumnya bekerja sebagai seorang penata rias. Ia percaya bahwa alis harus dibentuk sesuai struktur tulang, juga diperlukan unsur matematik tersendiri untuk membentuk proporsi tepat. Oleh karena itu ia menciptakan berbagai produk ergonomis yang diharapkan mampu menciptakan alis sesuai prinsip Anastasia. Ia sendiri selalu menggambar garis alis yang berbeda untuk setiap orang. Model super Naomi Campbell, Cindy Crawford, Stephanie Seymour, sempat jadi pelanggannya. Selain mendandani alis mereka menggunakan produk kosmetik, Anastasia pun melakukan teknik tato alis.

Tato alis tercipta untuk wanita yang tak ingin repot-repot melukis alis. Karena bagaimanapun juga, produk kosmetik untuk alis masih tetap membutuhkan kesabaran, ketelitian, dan waktu. Auri Reynoso, seorang penata rambut, berkata kepada New York Times bahwa prosedur tato alis terbilang kurang nyaman. Meski demikian, ia rela melakukannya karena alis hasil tato membuat ia tampak mempesona.

“Rasanya menyenangkan ketika bisa bangun tidur dengan tampilan yang sudah cantik dan bisa merias diri dalam waktu lima menit,” tuturnya.

Tato alis lantas berkembang jadi teknik sulam alis. Tren ini muncul sekitar dua tahun lalu dan jadi praktik yang begitu populer. Salah satu sebabnya lantaran hasil alis yang bisa terlihat lebih alami. Sesungguhnya selain untuk alasan estetika, sulam alis juga ditujukan untuk orang-orang yang kehilangan bulu alis.

Pada tahun ini teknik sulam alis berkembang jadi nanoblading: teknik serupa sulam alis tetapi menggunakan jarum yang lebih kecil. Salah satu orang yang sudah mempraktikkan teknik ini ialah Laura Kay, pemilik klinik kecantikan Laura Kay London. Ia berkata kepada Elle bahwa jarum kecil yang digunakan dalam nanoblading menghasilkan garis alis yang lebih halus dan nampak mendekati bentuk bulu alis asli.

Teknik ini tampaknya belum terlalu populer di Indonesia. Inovasi masih berhenti di ranah sulam alis. Dari sisi produk, inovasi kosmetik alis yang kini bisa ditemui masih berupa maskara atau gel guna menebalkan alis. Dari sisi tersebut, produk kosmetik di dalam negeri masih sedikit tertinggal dari negara barat. Di sana telah beredar produk Reallyyy? Eyerow Extension. Ini adalah produk berbentuk gel yang berisi benda serupa bulu alis. Bulu artifisial tersebut akan memberi efek tebal pada alis. Cara pengaplikasiannya seperti mengoles kuas eyeliner gel.

Alis memang hanya bagian kecil dari tubuh. Namun dari semua tren tentang bentuk alis, alat membentuk alis, juga perawatannya jelas membuktikan: perkara alis ini tak pernah sederhana.

Baca juga artikel terkait KOSMETIK atau tulisan lainnya dari Joan Aurelia

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Joan Aurelia
Editor: Nuran Wibisono