tirto.id - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi peringatan pada Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin agar menjaga ucapannya.
Ali sebelumnya menyebut SBY harus minta izin pada Joko Widodo (Jokowi) bila Partai Demokrat urung mendukung presiden RI itu maju kembali dalam Pilpres 2019. Namun SBY menegaskan, Demokrat belum menjadi bagian koalisi sehingga tidak perlu izin.
"Saya tidak harus izin sama beliau [Presiden Jokowi]. SBY bukan bawahan Jokowi. Partai Demokrat bukan partai koalisinya Pak Jokowi. Kami saling hormat menghormati," ungkap SBY di kediamannya, Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Rabu (25/7/2018).
"Kalau [ucapan] itu keluar dari Ngabalin, hati-hati juga berbicara," kata SBY melanjutkan.
Ia juga menegaskan Demokrat tidak punya hambatan untuk berkoalisi dengan Jokowi. SBY sebelumnya mengaku sudah menjalin hubungan baik dengan Jokowi sejak 2014. Mereka pun sempat beberapa kali ketemu untuk membahas persoalan bangsa.
Presiden RI ke-6 itu pun mengklaim kalau Jokowi sering mengajak Demokrat bergabung. Akan tetapi, SBY mengaku ada kendala dengan koalisi pemerintah dan komunikasi yang buruk antara dirinya dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Saya tidak mengatakan hambatan ini dengan Jokowi, tapi ada hambatan berkoalisi. Silakan ditafsirkan sendiri. [Hambatan ini] bukan dengan Pak Jokowi. Insyaallah hubugan saya dengan Pak Jokowi akan tetap baik. Beliau Presiden kita," kata dia.
Maka dari itu, SBY meminta agar gagalnya koalisi Demokrat ini tidak ditafsikan karena dirinya memiliki masalah dengan Jokowi. "Tapi jangan mereduksi dan menggeser persoalan seolah hambatan ini dengan Pak Jokowi," katanya lagi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Yuliana Ratnasari