tirto.id -
Viryan menepis tudingan Ketua Dewan Kehormatan PAN yang juga anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Amien Rais, bahwa KPU kerap kali melakukan acara termasuk penghitungan suara di Hotel Borobudur.
"Pemilu 2014 di Kantor KPU. Kami sejak awal sudah merencanakan rekapitulasi nasional di kantor KPU," ujar Viryan saat ditemui di Hotel Sari Pacific, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2019).
Saat menggelar diskusi di Gedung DPR, Selasa (26/3/2019) kemarin, Amien menolak penghitungan suara KPU dilakukan di Hotel Borobudur, Jakarta. Bahkan, Amien menyindir KPU bahwa di hotel itu tidak aman untuk penghitungan suara karena banyak hacker bahkan juga ada jin dan genderuwo.
Menurut Viryan terakhir kali KPU melakukan penghitungan suara Pemilu di Hotel Borobudur adalah pada Pemilu 2009. Viryan juga menyebut tak pernah mendapat masalah atau gangguan genderuwo dan jin seperti disebut Amien. Viryan malah berkelakar bahwa jin dan genderuwo justru banyak di Gedung KPU lantaran merupakan bangunan tua.
"Mungkin kantor KPU itu kantor tua. Kantor cagar budaya," canda Viryan.
Terkait kekhawatiran Amien Rais soal adanya peretas, Viryan mengatakan rekapitulasi suara dilakukan secara manual dan berjenjang dimulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga di tingkat KPU RI.
Viryan memastikan sistem informasi penghitungan suara (Situng) bukanlah cara untuk menghitung melainkan hanya sebatas akses informasi hasil rekapitulasi suara.
"Kalaupun ada menggunakan teknologi informasi seperti situng yang sekarang sedang kami siapkan itu semata-mata sebagai alat bantu untuk memenuhi kebutuhan publik terkait dengan informasi perolehan suara seluruh peserta Pemilu yang dilakukan secara cepat," pungkasnya.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Agung DH