Menuju konten utama

Perbedaan Wedang Jahe dan Wedang Uwuh untuk Buka Puasa & Resepnya

Resep membuat wedang uwuh dan wedang jahe serta manfaatnya.

Perbedaan Wedang Jahe dan Wedang Uwuh untuk Buka Puasa & Resepnya
Wedang Uwuh. foto/IStockphoto

tirto.id - Di Indonesia banyak ditemukan berbagai jenis minuman tradisional. Meskipun secara umum memiliki komposisi bahan yang hampir sama, tetapi masing-masing daerah mempunyai kekhasan yang berbeda.

Wedang adalah Bahasa Jawa yang merujuk pada sajian minuman tradisional khas Jawa. Meskipun sekarang wedang sudah terbilang umum dan bisa dinikmati oleh semua kalangan, namun pada zaman dahulu ada beberapa jenis wedang yang hanya disugukan untuk para raja.

Salah satunya adalah wedang uwuh. Dilansir dari buku Aneka Resep Wedang Rempah Unik dan Berkhasiat, wedang uwuh diambil dari nama uwuh, dalam Bahasa Jawa artinya sampah. Hal ini karena saat diseduh dan disajikan, rempah-rempah mengambang sehingga terlihat seperti sampah.

Sementara itu, menurut buku berjudul Wedang Uwuh, asal usul wedang uwuh berasal dari kisah Sultan Agung, Raja Mataram Yogyakarta. Ketika beliau melakukan semedi di Bukit Merak Imogiri (Bantul), seorang pengawal membuatkan minuman untuk menghangatkan badan. Pengawal tersebut kemudian membuatkan secang dan menaruhnya di bawah pepohonan.

Seiring dengan berjalannya malam, angin bertiup dan menerbangkan beberapa daun serta ranting pohon ke dalam wedang secang milik raja. Ketika meminum racikan tersebut, raja menyadari bahwa minuman yang ia nikmati saat itu benar-benar nikmat dan menghangatkan hingga ia memuji pengawalnya.

Merasa penasaran dengan perkataan sang raja, pengawal kemudian mengamati dan menyadari bahwa ada beberapa bahan yang tidak ia gunakan sebelumnya, yang masuk dalam racikan. Setelah malam itu, pengawal kembali meracik minuman seperti bahan-bahan pada wadah sebelumnya dan minuman tersebut menjadi minuman kegemaran sang raja.

Seiring berjalannya waktu, wedang uwuh menjadi minuman herbal tradisional khas Imogiri. Wedang uwuh memiliki beberapa racikan dasar khas yang berupa biji, bunga rempah, akar atau umbi, kayu-kayuan, dan dedaunan.

Salah satu bahan yang membuat wedang uwuh memiliki warna merah kekuningan yakni kayu secang. Sementara bahan lainnya yang memiliki rasa pedas dan aroma rempah yang kuat yakni daun manis jangan, cengkeh, jahe, dan kapulaga.

Berikut adalah resep membuat wedang uwuh dari buku Kue-Kue Indonesia: 165 Resep Penganan Populer Nusantara.

Bahan:

- 700 ml air

- 40 g serutan kayu secang

- 50 g gula batu

- 6 cm jahe

- 1 – 2 batang kayumanis

- 10 butir cengkeh

- 1 butir pala

Cara membuat:

- Dengan api kecil, rebus semua bahan kurang lebih 30 menit hingga aromanya kuat

- Setelah mendidih, angkat dan saring

- Hidangkan selagi panas

Apa itu wedang jahe dan cara membuatnya

Selain wedang uwuh, salah satu wedang tradisional Jawa lainnya yang sangat digemari adalah wedang jahe.

Minuman ini dibuat dengan air hangat dan rempah jahe sebagai bahan utamanya. Minuman ini memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh, hal ini karena di dalam jahe terdapat berbagai kandungan seperti minyak atrisi zingiberena, zingiberol, bisabolena, kurkumen, gingerol, filandrena, antoioksidan dan masih banyak lagi.

Berikut ini adalah resep wedang jahe kombinasi menurut buku Minuman Tradisinal Indonesia.

Bahan utama:

- 100 gram jahe, bakar, memarkan

- 100 gram kolang-kaling, rebus, tiriskan, iris tipis

- 100 gram gula jawa, serut

- 3 cm kayu manis

- 2 batang serai, memarkan

- 50 gram kacang tanah, kupas, sangria

- 800 ml air

Cara membuat:

- Didihkan air, masukkan jahe, gula jawa, kayu manis, dan serai. Masak hingga mendidih dan gula larut

- Tambahkan kolang-kaling

- Tuang wedang jahe ke dalam gelas dan tambahkan kacang tanah

- Sajikan selagi panas

Wedang memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan, seperti disebutkan dalam buku Aneka Resep Wedang Rempah Unik dan Berkhasiat, berikut ini:

- Menghangatkan badan

- Menangkis masuk angin

- Meningkatkan imunitas tubuh

- Menghilangkan pegal

- Mengobati sakit kepala

- Mengobati masalah perut

- Memperlancar peredaran darah

- Kaya antioksidan

Baca juga artikel terkait SOSIAL BUDAYA atau tulisan lainnya dari Nirmala Eka Maharani

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Nirmala Eka Maharani
Penulis: Nirmala Eka Maharani
Editor: Nur Hidayah Perwitasari