Menuju konten utama

4 Perbedaan Tanam Benang dan Tarik Benang

Artikel berikut akan membahas tentang perbedaan tanam benang dan tarik benang untuk perawatan kecantikan kulit. Simak selengkapnya di bawah ini.

4 Perbedaan Tanam Benang dan Tarik Benang
Ilustrasi Tanam Benang. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Tanam benang dan tarik benang merupakan perawatan kecantikan yang diminati oleh banyak orang. Keduanya sama-sama menggunakan benang dan bisa membuat kulit wajah tampak lebih muda. Lalu, apa perbedaan tanam benang dan tarik benang?

Tanam benang adalah prosedur kecantikan non-bedah dengan cara menanamkan atau memasukkan benang khusus ke bawah lapisan kulit. Prosedur ini juga biasa disebut smooth threads atau PDO smooth threads.

Tanam benang berguna untuk memicu produksi kolagen yang sangat bagus untuk kesehatan kulit. Benang yang digunakan tentunya benang yang aman, tidak menimbulkan alergi, dan dapat larut atau diserap tubuh.

Sementara itu, tarik benang adalah perawatan kecantikan dengan cara yang hampir sama. Tarik benang atau thread lift dilakukan dengan cara memasukkan benang ke bawah lapisan kulit dan menariknya hingga kulit tampak lebih kencang.

Di Indonesia, istilah kedua prosedur perawatan kecantikan ini lebih populer disebut dengan thread lift.

Baik tanam benang maupun tarik benang, keduanya dapat diaplikasikan di area tubuh mana saja, terutama di wajah, dan dapat dilakukan dengan cepat sekitar 30-60 menit. Untuk hasilnya, keduanya sama-sama bisa membuat kulit terlihat lebih kencang dan awet muda. Namun, keduanya tentu memiliki perbedaan, baik dari sisi jenis benang hingga efek yang dihasilkan.

Perbedaan Tanam Benang dan Tarik Benang

Apa beda tanam dan tarik benang? Setidaknya ada empat aspek yang bisa membedakan kedua prosedur ini, berikut penjelasannya:

1. Tujuan dan Manfaat Perawatan

A. Tarik Benang

Tarik benang bertujuan mengencangkan kulit. Jadi, benang yang sudah dimasukkan ke dalam kulit akan ditarik sehingga dapat menghilangkan kerutan atau keriput, sedangkan kulit yang mengendur juga akan lebih kencang.

Jika dilakukan di area wajah seperti pipi, tarik benang dapat memberikan efek lebih tirus akibat efek penarikan benang di bawah kulit. Di sisi lain, tarik benang juga dapat memicu kolagen yang menguntungkan bagi kesehatan kulit.

B. Tanam Benang

Tanam benang juga bisa membuat kulit terlihat lebih kencang, tapi tujuannya lebih berfokus pada stimulasi produksi kolagen pada kulit. Benang yang dimasukkan ke bawah lapisan kulit diharapkan bisa memicu kolagenisasi.

Kolagen sendiri memiliki banyak manfaat untuk kulit, mulai dari meningkatkan elastisitas hingga kelembaban. Dengan adanya kolagenisasi, kulit akan otomatis lebih kencang sehingga tampak mulus dan lebih muda.

2. Prosedur Perawatan

A. Tarik Benang

Perbedaan tarik benang dan tanam benang juga bisa dilihat dari prosedurnya. Pada tarik benang, dokter akan menggunakan jarum khusus untuk memasukkan benang ke bawah lapisan kulit di area yang diinginkan.

Benang tersebut kemudian akan ditarik untuk mengencang kulit. Prosedur inilah yang dapat menghilangkan kerutan atau membuat wajah tampak lebih tirus.

B. Tanam Benang

Pada tanam benang, dokter juga akan memasukkan benang khusus ke bawah lapisan kulit. Namun, benang hanya ditanam atau dibiarkan saja di bawah kulit tanpa adanya proses penarikan.

Hal ini karena tujuan utama tanam benang adalah stimulasi produksi kolagen. Jadi, kulit diharapkan bisa mengencang sendiri dengan peran kolagen (tanpa ditarik).

3. Jenis Benang

A. Tarik Benang

Tarik benang wajah bisa menggunakan beberapa jenis benang, misalnya dari bahan polydioxanone (PDO), benang APTOS, atau silhouette. Sementara dari segi tipenya, tarik benang biasanya menggunakan benang yang memiliki duri (barbs).

Duri ini berguna sebagai hook untuk mengaitkan benang ke jaringan kulit. Jadi, ketika benang ditarik, kulit juga akan ikut tertarik sehingga bisa lebih kencang.

B. Tanam Benang

Tanam benang biasanya menggunakan benang PDO dan dipilih tipe benang yang tidak memiliki duri. Benang yang digunakan juga tipe mono atau satu helai, bisa juga menggunakan tornado thread atau tipe benang yang dililit (bisa terdiri dari satu helai benang atau lebih).

4. Hasil Perawatan

A. Tarik Benang

Hasil perawatan tarik benang biasanya bisa langsung terlihat. Setelah perawatan, Anda bisa langsung melihat sedikit efek kulit yang ditarik. Setelah sekitar dua minggu atau setelah efek samping (bengkak/memar) mereda, hasil akhirnya akan terlihat lebih jelas lagi. Bahkan, hasilnya bisa tampak lebih baik setelah beberapa bulan karena adanya faktor kolagenisasi.

B. Tanam Benang

Hasil perawatan tanam benang umumnya tidak instan dan tidak bisa langsung terlihat seperti tarik benang. Karena berfokus pada stimulasi kolagen, maka hasilnya akan terlihat secara bertahap seiring dengan produksi kolagen di bawah lapisan kulit. Biasanya hasilnya baru benar-benar terlihat setelah enam bulan pasca perawatan.

Mana yang Lebih Baik, Tanam Benang dan Tarik Benang?

Setelah mengetahui perbedaan tanam benang dan tarik benang, Anda dapat memilih salah satunya sesuai dengan kebutuhan. Baik tanam benang maupun tarik benang, keduanya sama-sama aman dan memiliki kelebihan masing-masing.

Jika Anda menginginkan hasil yang lebih cepat dan dramatis (lebih tampak bedanya), tarik benang lebih direkomendasikan. Namun, jika Anda menginginkan hasil yang terlihat lebih natural, maka Anda bisa memilih tanam benang.

Di sisi lain, ada hal lain yang juga sebaiknya dipertimbangkan, misalnya usia dan kondisi kulit. Jika kondisi kulit Anda tidak terlalu kendur, tidak banyak kerutan, dan usia masih cukup muda, Anda bisa memilih tanam benang.

Sementara itu, tarik benang lebih cocok untuk Anda yang berusia lebih tua, misalnya 50 tahun ke atas atau yang memiliki keluhan kulit terlalu kendur. Di usia tua, produksi kolagen sudah menurun sehingga tanam benang saja tidak cukup atau kurang memberikan hasil yang memuaskan.

Baca juga artikel terkait TANAM BENANG atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Diajeng
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Dhita Koesno