Menuju konten utama

Perbaikan Jalur Puncak-Bogor Diprediksi Selesai dalam 10 Hari

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan pihaknya akan segera memperbaiki jalur Puncak-Bogor.

Perbaikan Jalur Puncak-Bogor Diprediksi Selesai dalam 10 Hari
Hujan deras yang mengguyur kawasan Puncak Kabupaten Bogor membuat sejumlah pohon tumbang, tiang listrik roboh, dan tanah longsor pada Senin (5/2/2018). Humas BNPB/Sutopo Purwo Nugroho

tirto.id - Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat memprediksi perbaikan jalan yang rusak akibat longsor di sejumlah titik di jalur Puncak-Bogor akan selesai dalam waktu 10 hari ke depan.

Saat memantau lokasi longsor di Puncak Pass, Cianjur, Rabu (7/2/2018), Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan pihaknya akan sesegera mungkin memperbaiki jalur Puncak-Bogor.

"Hasil rapat tadi bersama Menteri PUPR dan beberapa instansi terkait, sesegera mungkin dilakukan perbaikan di Jalur Puncak yang rusak dan amblas akibat bencana alam beberapa hari yang lalu," katanya.

Tahap pertama yang akan diperbaiki di wilayah Bogor/Riung Gunung dan di beberapa titik lainnya, bahu jalan tersebut akan dikupas terlebih dahulu sebelum dilakukan perbaikan.

"Kalau untuk Puncak Pass nantinya akan dipasang beton ringan di bagian tebing terlebih dahulu karena kontur tanahnya labil. Harapan kami dalam waktu 10 hari ke depan dan penanganan daruratnya dapat selesai semua," katanya.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Dirjen Perhubungan Darat dan disertai keputusan Menteri PUPR yang mengatur pergerakan arus lalu lintas dari Bogor maupun sebaliknya untuk sementara akan dialihkan ke arah Jonggol, Cibubur lalu ke Bogor.

"Bisa juga dialihkan ke Sukabumi yang pasti Jalur Puncak untuk sementara tidak dapat dilalui kendaraan roda empat hingga perbaikan selesai," katanya.

Longsor yang terjadi di jalur Puncak, Bogor pada Senin pekan ini, menurut Dirjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung KLHK Hilman Nugroho terjadi salah satunya karena faktor perencanaan tata ruang yang belum optimal.

Menurut dia, keterlanjuran aktivitas manusia pada kawasan lindung, kurangnya kesadaran masyarakat, pemotongan tebing untuk jalan sejak era pembangunan jalan Deandels juga merupakan faktor pemicu longsor. Hilman menambahkan kegagalan struktur dinding tanah juga ditemukan di lima lokasi longsor.

"Biasanya setiap tahun terjadi longsor di Puncak, jadi tidak istimewa, tapi kejadian kemarin memang agak lebih besar," ujar Hilman di Jakarta, pada Rabu (7/2/2018).

Baca juga artikel terkait LONGSOR PUNCAK

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra