tirto.id - Perang Rusia dan Ukraina masih terus berlangsung sampai hari ini, Kamis, 25 Agustus 2022 atau sudah memasuki hari ke-183 invasi. Lantas, bagaimana berita terkininya? Apa saja yang terjadi? Berikut ulasannya.
Seperti dikutip The Guardian, Rusia melakukan serangan roket di stasiun kereta api Ukraina. Sedikitnya 22 orang tewas akibat kejadian ini dan 50 orang lainnya terluka.
Menurut Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, roket itu menghantam sebuah kereta api di sebuah stasiun di kota Chaplyne, sekitar 145 km dari Donetsk, wilayah timur Ukraina.
“Chaplyne adalah penderitaan kami hari ini. Sampai saat ini, ada 22 orang tewas, lima di antaranya terbakar di dalam mobil, seorang remaja berusia 11 tahun meninggal, ” katanya.
Presiden Zelenskyy menambahkan, jumlah korban tewas akibat serangan itu bisa saja meningkat karena operasi penyelamatan masih terus berlanjut.
Situasi Terkini Perang Rusia dan Ukraina Hari ke-183
Kantor berita Rusia, TASS melaporkan, Rusia telah membagikan bukti foto serangan Ukraina di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporozhye dengan Dewan Keamanan PBB.
Hal itu disampaikan oleh Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya pada hari Selasa, 23 Agustus 2022.
"Saya ingin menunjukkan kepada Anda foto-foto kerusakan yang terjadi pada PLTN Zaporozhye akibat penembakan Ukraina. Kami memiliki koleksi bukti foto tersebut," katanya.
"Kami membagikan foto-foto ini pagi ini sebagai dokumen resmi Dewan Keamanan dan Majelis Umum," ungkapnya.
Di sisi lain, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengunjungi Ukraina untuk ketiga kalinya sejak invasi Rusia. Dia mendesak komunitas internasional untuk tetap mendukung Ukraina.
Johnson mengatakan, Inggris akan memberikan bantuan sebesar 54 juta poundsterling. Kepada Zelenskyy dia mengatakan, Ukraina “dapat dan akan memenangkan perang”.
Sebagaimana dilaporkan Mirror, tentara Inggris diberitahu agar bersiap-siap perang melawan Rusia dan memperingatkan orang-orang terkasih akan potensi konflik.
Warran Officer atau bintara tinggi militer, Paul Carney memperingatkan tentara Inggris harus "siap menghadapi ancaman dari Rusia dan siap melawan agresi apa pun."
Editor: Iswara N Raditya