tirto.id - Dua calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Anies Baswedan saling klaim sebagai pelopor penggagas program jaminan sosial di DKI Jakarta.
Hal ini terjadi dalam debat final dalam acara Mata Najwa yang dihelat, Senin (27/3/2017). Kedua calon gubernur mendapatkan pertanyaan dari pembawa acara Mata Najwa, Najwa Shihab yang beranya soal keistimewaan dari Kartu Jakarta Lansia.
Dengan memegang kertas peraga, sambil menunjuk Ahok mengaku sudah menggagas Kartu Jakarta Lansia (KJL) sejak 2013 lalu. Ahok akan mengeksekusi program ini pada 2018 dengan besaran santunan kepada masing-masing lansia sejumlah Rp600 per bulan. Ia beralasan program ini tak bisa langsung dikerjakan karena programnya bertahap dan anggarannya terbatas. Ini bagian dari implementasi Undang-undang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
"Uang pensiun untuk lansia sudah diatur UU SJSN," kata Ahok.
Anies Baswedan mengkritik Ahok secara terbuka. Seharusnya program untuk Lansia yang digagas sejak 2013 lalu itu sudah dilaksanakan oleh Ahok. Ia menganggap Ahok terlalu fokus pada pembangunan fisik. Ia mencontohkan pembangunan Jembatan semanggi lebih cepat dibangun daripada program untuk lansia yang sudah ada idenya 4 tahun lalu.
"Petahana itu memunculkan karya bukan program," kata Anies.
Penulis: Suhendra
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti