tirto.id - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendorong adanya gencatan senjata antara pasukan Hamas dan Israel. Hal itu untuk meredam konflik antar kedua negara yang saat ini semakin memanas setelah Hamas menembakkan misil udara ke Israel pada Sabtu (7/10/2023).
“Tragedi kemanusiaan di Gaza akibat konflik terbuka antara Hamas dan Israel harus segera dihentikan. Upaya gencatan senjata dan pengakhiran kekerasan menjadi suatu keharusan, di tengah semakin banyaknya korban sipil yang berjatuhan. Juga berpotensi memicu ketegangan yang lebih besar di kawasan dan dunia,” kata AHY dalam keterangan tertulis pada Senin (10/9/2023).
Dirinya menyebut bahwa eskalasi konflik yang terjadi saat ini tidak terlepas dari diabaikannya prinsip keadilan sebagai pilar utama hadirnya perdamaian, juga dalam solusi dua negara yang selama ini diupayakan.
“Kami juga mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk terus melakukan langkah-langkah strategis dan taktis yang diperlukan khususnya memberikan perlindungan bagi WNI di wilayah konflik. Peace and order must be restored!” ujarnya.
Di sisi lain , Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla memuji tindakan Hamas ke Israel. Sosok yang akrab disapa JK itu memuji aksi Hamas sebagai bagian dari perjuangan untuk merebut kemerdekaan.
"Itu suatu tindakan yang luar biasa dilakukan terkait untuk kebebasan dan sebuah kemerdekaan," kata JK dalam keterangannya pada Minggu (8/10/2023).
JK memuji intelijen dan pasukan Hamas yang melakukan serangan secara rahasia dan rapi. Menurutnya, serangan Hamas ke Israel merupakan serangan mendadak dan jarang terjadi.
"Ini adalah suatu serangan yang dilakukan kerahasiaan, perencanaan luar biasa dan jarang terjadi," jelasnya.
Diketahui, Kelompok militan Islam Palestina, Hamas kembali meluncurkan serangan ribuan roket ke Israel. Dikutip dari Al Jazeera, serangan tersebut diluncurkan dari Jalur Gaza pada Sabtu (7/8/2023).
Tercatat, setidaknya ada 100 misil yang ditembakkan oleh Brigade Al Qassam, organisasi sayap milik Hamas. Akibatnya, timbul korban jiwa dari kedua belah pihak.
Kementerian Kesehatan Palestina mencatat ada 313 warga Palestina yang meninggal dunia akibat serangan balasan yang ditembakkan Israel, 20 di antaranya adalah anak anak. Sedangkan 2000 warga Palestina lainnya mengalami luka-luka.
Sementara, dari Israel dilaporkan ada 300 warga dan 26 tentara Israel yang meninggal dunia. Kemudian warga Israel yang mengalami luka-luka terus bertambah. Kemudian sudah ada ratusan orang yang tercatat mendapat perawatan dari luka-luka yang diderita.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Reja Hidayat