tirto.id -
Angka penutupan perdagangan Jumat (17/5/2019) berada di 5.826 padahal sebelumnya tengah terjadi tren penguatan hingga tembus level 6.500 sejak awal Januari 2019.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Utama menjelaskan, anjloknya IHSG ini terjadi karena kindisi trade war alias perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan Cina."Ini karena ada US-Cina trade war," jelas dia kepadaTirto, Minggu (19/5/1019).Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok jilid II memanas. Permasalahan ini berawal dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang kembali menaikkan tarif impor produk Cina ke AS dari 10 persen menjadi 25 persen.
Kondisi ini lebih parah dengan adanya rencana Cina untuk melakukan hal yang sama.
Nafan menjelaskan, turunnya nilai IHSG ke 5.826 murni merupakan dampak dari kondisi ekonomi global yang tengah melambat.
"[Kondisinya] global economic slowdown. Hanya itulah yang mempengaruhi pergerakan IHSG," jelas dia.
Nafan menambahkan, nampaknya dalam beberapa hari ke depan fluktuasi nilai IHSG masih akan terjadi seiring masih kuatnya pengaruh sentimen yang ada.
Mengutip data perdagangan idx.co.id, pada akhir pekan sebelumnya, atau pada Jumat (10/5/2019), IHSG masih ditutup di posisi 6.209.
Namun sepanjang pekan ini atau dalam rentang Senin 13 Mei Jumat 17 Mei tak sehari pun IHSG menguat.
Hari Senin 13 Mei 2019, IHSG ditutup melemah ke level 6.135. Kemudian pada Selasa 14 Mei 2019 IHSG turun ke level 6.071. Begitu pula pada Rabu 15 Mei 2019, IHSG anjlok ke posisi 5.980.
Belum berhenti sampai di situ pelemahan terus terjadi pada Kamis 16 Mei 2019, IHSG turun ke level 5.895.
Kemudian kondisi ini semakin buruk pada Jumat 17 Mei 2019, IHSG ditutup pada angka 5.826.
Penurunan IHSG dalam sepekan jatuh sebesar 6,16 persen ke level 5.826,87 dari 6.209,12 pada penutupan pekan lalu.
Nilai kapitalisasi pasar juga anjlok sebesar 6,15 persen menjadi Rp6.629,63 triliun dari Rp7.064,09 triliun pada penutupan pekan lalu.
Dari data tersebut, rata-rata nilai transasi anjlok Rp7,74 triliun dari Rp9,04 triliun, dari nilai tersebut terjadi penurunan sebesar 14,38 persen.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari