tirto.id - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) memprediksi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina tidak akan berlangsung terlampau lama.
Wakil Ketua KEIN, Arif Budimanta menilai kedua negara itu memiliki niatan untuk mengakhiri perang dagang. Dia meyakini AS dan Cina tak ingin perang dagang merugikan perekonomian masing-masing negara.
“Amerika-Cina katanya sepakat untuk suatu saat berbaikan. Karena semua tidak ada yang mau dirugikan,” ucap Arif dalam konferensi pers di kantor KEIN, Jakarta pada Jumat (17/5).
“Trade war [perang dagang] ini pasti akan selesai dalam beberapa waktu mendatang,” tambah Arif.
Apalagi kata Arif, publik Amerika sudah mulai menyadari bahwa kebijakan Presiden Donald Trump juga tidak memberi manfaat bagi perekonomian negara itu.
Arif mengatakan perang dagang tentu akan mengganggu stabilitas perekonomian global. Paling tidak dampaknya akan membuat banyak negara mengalami perlambatan ekonomi.
Anggota KEIN sekaligus dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, Telisa Aulia pun menyatakan, bila tak segera diakhiri, perang dagang akan memperlambat ekonomi dunia.
Telisa mencontohkan hasil penelitian bertajuk “No Winners in this trade war” yang diterbitkan oleh HIS Market Research pada 2019, memprediksi akan ada penurunan pendapatan riil di AS. Negara yang melakukan pembalasan juga akan menerima dampak penurunan pendapatan ini.
“Total pertumbuhan ekonomi global akan turun di kisaran 0,8 persen akibat perang dagang. Ini akan menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia,” ucap Telisa.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom