tirto.id - Penyidik Polda Metro Jaya masih mendalami perkara Pius, pemuda yang mengaku sebagai "Ketua Anarko Sindikalis", ihwal kasus pencurian helm milik anggota polisi lalu lintas di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan.
Pencurian dilakukan Pius pada 12 April 2020.
"Yang ditangani Polda Metro Jaya adalah masalah pencurian, mengenai pernyataan yang dia keluarkan, masih kami dalami semuanya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Kamis (15/4/2020).
Ketika dibekuk, Pius dalam keadaan mabuk berat, lanjut Yusri, hingga mengaku sebagai Ketua Anarko Sindikalis Indonesia. Maka, polisi mengetes urine dan darah yang bersangkutan guna memastikan pemuda itu dalam pengaruh alkohol.
“Saat dilakukan penangkapan, yang bersangkutan dalam keadaan mabuk berat. Kami juga masih mengecek urine dan darahnya," sambung Yusri.
Penyidik juga akan mengetes kejiwaan Pius lantaran ucapannya tidak seperti orang normal.
"Karena selama ini setiap dilakukan pemeriksaan, pasti yang keluar itu bicaranya tidak sesuai dengan (seperti) orang sadar," ujar Yusri.
Pengakuan Pius beredar di media sosial. Dalam rekaman video tersebut, pria yang mengaku lahir di Ambon, 7 Juni 1995 itu mengklaim dirinya sebagai "A1."
"Saya adalah A1, saya Ketua Anarko Sindikalis Indonesia dengan tujuan tatanan dunia baru tanpa pemerintahan. A1 adalah saya," kata Pius melalui video.
Klaim itu diperkuat dengan tato hitam huruf A di dadanya, juga tato bertuliskan 'Api' di lengan kiri.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Abdul Aziz