Menuju konten utama

Penyebab Stres karena Macet dan Cara Mengatasinya

Kelelahan dapat melatarbelakangi stres karena macet, berikut penyebab dan cara mengatasinya.

Penyebab Stres karena Macet dan Cara Mengatasinya
Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Gatot Subroto, Rabu (5/2/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.

tirto.id - Kemacetan sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat di kota besar. Bertambahnya jumlah kendaraan pribadi membikin jalanan jadi kian penuh, dan akhirnya menyebabkan kemacetan. Namun, sadar atau tidak, kemacetan dapat berdampak pada mental pengendara. Di antaranya adalah stres.

Stres kala macet memang logis terjadi, terutama bagi kalangan pekerja. Bagaimana tidak, tuntutan untuk sampai ke tempat kerja tepat waktu harus tertahan karena macet. Belum lagi bila dimarahi oleh bos karena telat sampai kantor. Tekanan waktu menjadi faktor paling umum seseorang stres karena macet.

Studi dalam jurnal Public Health dari Annual Review (2006) menyebut, tekanan waktu memengaruhi kans timbulnya tindakan agresi, mudah marah, frustrasi, dan mood negatif. Kemampuan mengontrol emosi antar-individu yang berbeda sangat berpengaruh terhadap tingkat stres karena macet.

Kelelahan juga dapat melatarbelakangi stres karena macet. Kondisi tubuh yang capek karena kerja seharian dapat mengurangi kemampuan kognitif, sehingga menaikkan potensi stres. Hal ini biasa terjadi pada supir truk kontainer jarak jauh.

Akan tetapi, macet hanya pemicu terjadinya stres. Latarbelakang masing-masing individu merupakan akar dari stres yang tidak dapat diabaikan. Misalnya, riwayat penyakit, tingkat kesejahteraan, dan keadaan rumah tangga.

Stres karena kemacetan dapat diantisipasi. Pengaturan emosi akan sangat berguna untuk mengendalikan suasana hati di kala macet. Selain itu, ada beberapa cara lain untuk mengantisipasi stres ketika macet. Berikut kiat-kiatnya, dilansir dari situs Psychology Today.

1. Atur Nafas

Ketika macet mulai melanda, cobalah untuk duduk tegak, tarik nafas panjang, lalu hembuskan kembali. Lakukan selama beberapa kali. Mengatur nafas terbukti dapat meningkatkan relaksasi dan meredakan stres.

2. Sikapi dengan Positif

Berpikir bahwa kemacetan sebagai bencana hanya sia-sia dan akan menimbulkan stres. Lebih baik berpikir bahwa macet adalah kesempatan untuk mendengarkan stasiun radio favorit.

3. Kurangi Reaksi Marah

Tidak perlu marah-marah ketika ada pengemudi yang memotong jalan Anda. Terima saja dan tetap fokus ke kemudi. Jangan sampai hanya karena sakit hati sedikit, langsung terjadi kejar-kejaran di jalan raya. Tentu sangat membahayakan.

4. Buang Pikiran Cemas

Terjebak macet di jam berangkat kerja dapat menimbulkan kekhawatiran akan terlambat masuk. Namun, Anda harus menanggalkan perasaan khawatir tersebut agar tidak stres. Caranya, ubah konsentrasi pada apa yang ada di jalan, seperti kendaraan yang warna-warni, pepohonan di pinggir jalan, maupun nuansa kaki Anda di pedal.

5. Pasang Raut Muka Bahagia

Tersenyumlah meski kendaraan Anda hanya bisa berjalan 10 km/jam. Syukur-syukur Anda bisa membaca lelucon atau bermain tebak-tebakan lucu bersama penumpang. Meski demikian, berpura-pura senyum pun sudah cukup untuk mengurangi intensitas stres Anda.

6. Putar Lagu Favorit

menyetel lagu favorit dapat menaikkan mood dan meencegah stres. Putarlah musik favorit Anda, namun usahakan untuk memutar lagu yang bertempo tidak cepat. Lagu yang mudah didengar bergenre jazz, pop ceria, atau soft rock dapat membantu meningkatkan kebahagiaan Anda di kala macet.

Baca juga artikel terkait MACET atau tulisan lainnya dari Adilan Bill Azmy

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Adilan Bill Azmy
Penulis: Adilan Bill Azmy
Editor: Alexander Haryanto