tirto.id - Apakah mendengar suara hujan membuat Anda mengantuk? Berada di pinggir pantai mendengar deru ombak dan berteduh di bawah pohon kelapa bisa membuat Anda tertidur. Di dalam rumah kayu yang di sebelahnya terdapat aliran air sungai juga kerap menimbulkan rasa kantuk.
Mengapa seseorang begitu mudah tertidur ketika mendengar suara air?
Sebagian jawabanya terletak pada otak yang menafsirkan suara-suara seperti deru ombak dan rintik hujan sebagai sesuatu yang nyaman. Secara ilmiah, suara-suara yang dikeluarkan oleh rintik hujan itu disebut dengan white noise.
Dilansir dari artikel di Popular Science yang ditulis Colin Lecher, white noise adalah suara bising yang konsisten keluar secara merata di semua frekuensi yang dapat didengar.
“Misalnya, katakanlah Anda seorang musisi. Untuk memainkan nada C, Anda memainkan nada sekitar 261,6 hertz. White noise adalah jumlah yang sama pada setiap frekuensi, dari rendah ke tinggi, yang dapat didengar manusia,” jelas Lecher.
Mendengar white noise membuat otak akan merasatenang. Karena suara bising ini tidak ditafsirkan sebagai suara yang mengancam.
"Suara-suara pelan ini adalah bunyi yang tidak berbahaya, itulah sebabnya mereka bekerja untuk menenangkan orang. Seperti mereka sedang mengatakan: ‘jangan khawatir, jangan khawatir, jangan khawatir," jelas Orfeu Buxton, seorang profesor kesehatan biobehavioral di Pennsylvania State University seperti dikutip Live Science.
Buxton mengatakan, suara bising yang dipahami secara umum memang cenderung membuat seseorang sulit tidur. Akan tetapi menurutnya, ini bukan masalah volume, ini adalah karakter suara yang dapat memicu apa yang disebut sistem kewaspadaan yang diaktifkan dalam bentuk ancaman oleh otak dan dapat mengejutkan orang dari tidur.
Hal ini dibuktikan dengan debur ombak. Meskipun suara debur ombak bisa sangat bervariasi volumenya, dengan interval hening diikuti oleh crescendos, suara keributan yang dibuat oleh ombak yang naik-turun itu intensitasnya tetap halus. Sementara jeritan atau telepon berdering yang tiba-tiba menembus keheningan, mencapai kenyaringan puncak hampir secara instan.
Suara yang dikeluarkan oleh gemericik air juga bisa membantu menepis suara yang mendatangkan bahaya. Apakah suara menenangkan ini juga ada dalam musik?
Sebuah penelitian meminta orang-orang untuk mendengarkan lagu-lagu santai (seperti musik klasik) selama sekitar 45 menit sebelum mereka pergi tidur. Hasilnya tempo music membuat beberapa perbedaan.
"Musik dengan irama sekitar 60 denyut per menit membantu orang tertidur. Ketika Anda tertidur, detak jantung Anda mulai melambat, dan mulai bergerak menuju kisaran 60 denyut per menit. Dengan kata lain, musik lambat menyetel detak jantung Anda ke arah zona tidur,” jelas Michael Breus seperti dikutip dari Web MD.
Selain membantu untuk tidur, musik juga bisa meluluhkan emosi, karena musik memiliki nada-nada yang dibuat secara tertata dan bagus untuk didengarkan.
Menurut William Congreve, musik memiliki daya tarik untuk menenangkan dada yang panas, untuk melembutkan batu, atau menekuk pohon ek yang diikat.
Editor: Dipna Videlia Putsanra