8 Penyebab Gigi Bayi Kuning & Cara Menghilangkannya

tirto.id - Melihat gigi bayi kuning mungkin menimbulkan sedikit kekhawatiran pada orang tua akan kesehatan mulut si kecil. Apa penyebab gigi kuning dan bagaimana cara menghilangkannya?

Sebenarnya, permasalah gigi kuning tidak hanya dialami oleh orang dewasa. Namun, bayi juga rentan memiliki gigi kuning atau mengalami perubahan warna.

Tergantung pada penyebabnya, ada beragam cara membersihkan gigi bayi yang kuning. Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

Penyebab Gigi Kuning pada Bayi

Ada beberapa penyebab gigi kuning pada bayi, yakni sebagai berikut.

1. Kebersihan Mulut yang Buruk

Kebersihan mulut yang buruk bisa menyebabkan gigi menguning, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Makanan yang menodai dan penumpukan plak hanya bisa dihindari dengan menjaga kebersihan gigi yang baik.

Tanpa kebersihan yang optimal, karang gigi bisa terbentuk, yang berisiko menyebabkan gigi kuning dan masalah gigi lainnya.

2. Enamel Tipis

Dentin gigi yang berwarna kekuningan terletak di bawah enamel yang merupakan lapisan luar gigi yang keras dan putih.

Dikutip dari Sprout, jika enamel gigi anak tipis, dentin yang kekuningan bisa lebih terlihat, membuat gigi tampak kuning.

3. Noda dari Makanan dan Minuman

Banyak makanan dan minuman yang bisa menodai enamel gigi, seperti soda, kopi, teh, lemon, saus tomat, dan buah beri berwarna gelap. Seiring waktu, noda-noda ini dapat menumpuk dan membuat gigi anak tampak menguning.

4. Gigi Berlubang

Kerusakan gigi atau gigi berlubang juga dapat membuat gigi tampak menguning. Gigi yang membusuk bisa berubah warna menjadi kuning atau kecokelatan. Gigi berlubang adalah masalah gigi yang sering terjadi pada anak.

5. Pengaruh Obat-obatan

Beberapa jenis obat dapat mengubah warna gigi, demikian disampaikan New Zealand Medicines and Medical Devices Safety Authority. Misalnya, antibiotik tetrasiklin yang dikonsumsi anak-anak di bawah usia 8 tahun dapat menodai gigi yang sedang berkembang, mengubah warna bagian dalam gigi permanen.

6. Cedera Gigi

Jika anak Anda mengalami cedera pada gigi, pembuluh darah yang pecah bisa menyebabkan gigi berubah warna menjadi kuning, cokelat, abu-abu, atau hitam.

Cedera bisa merusak kapiler di dalam gigi dan menyebabkan darah, khususnya hemosiderin, terkumpul di saluran dalam gigi. Trauma juga dapat mempengaruhi enamel gigi.

7. Faktor Genetik

Enamel yang menutupi gigi dan memberikan warna putih pada gigi bisa tipis karena faktor genetik, yang dapat membuat gigi tampak kuning. Menurut Healthline, selain gigi bayi kuning dan keropos, enamel yang tipis juga meningkatkan risiko kerusakan gigi dan masalah lainnya.

8. Penyakit

Beberapa bayi lahir dengan kondisi yang disebut hiperbilirubinemia, di mana kadar bilirubin dalam darah mereka terlalu tinggi. Dilansir dari Mayo Clinic, bilirubin yang diproduksi saat pemecahan sel darah merah, bisa menyebabkan gigi berwarna hijau atau kuning.

Cara Menghilangkan Gigi Kuning pada Bayi

Di bawah ini sejumlah cara menghilangkan noda kuning pada gigi bayi.

1. Jaga Kebersihan Mulut

Pastikan gigi bayi disikat dua kali sehari dengan pasta gigi yang aman, ini juga bisa diterapkan sebagai cara menghilangkan gigi kuning pada bayi 1 tahun. Setelah makan makanan manis atau asam, usahakan mereka menyikat gigi dalam waktu 30 menit hingga satu jam untuk melindungi enamel.

Jika mereka mengonsumsi suplemen seperti zat besi, pastikan anak menyikat dan berkumur setelahnya. Gunakan sedikit pasta gigi dan berkumur dengan baik untuk menghindari fluorosis.

2. Perubahan Pola Makan

Ajak anak mengonsumsi buah dan sayuran keras seperti apel, wortel, seledri, dan pir. Selain sehat, makanan ini juga dapat membantu membersihkan permukaan gigi saat dikunyah.

Batasi juga konsumsi minuman manis dan makanan asam yang dapat merusak enamel dan menodai gigi, seperti permen asam, soda, buah sitrus, keripik kentang, dan buah kering.

3. Perawatan Profesional di Klinik Gigi

Jika metode rumah dan kebersihan gigi rutin tidak berhasil, konsultasikan dengan dokter gigi anak. Dikhawatirkan, gigi bayi menguning disebabkan oleh masalah internal seperti pembusukan gigi, faktor genetik, atau kondisi medis tertentu.