Menuju konten utama

Penyebab Banjir Semarang, Jakarta, Jawa Barat & Update Terbarunya

Selain fenomena La Nina terdapat pula faktor dinamika atmosfer lain yang mempengaruhi peningkatan intensitas curah hujan ekstrem di beberapa daerah.

Penyebab Banjir Semarang, Jakarta, Jawa Barat & Update Terbarunya
Warga mendorong sepeda motornya yang mogok dengan mengarungi jalan yang terendam banjir di Jalan Raya Arteri Soekarno-Hatta, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). ANTARA FOTO/Aji Styawan/foc.

tirto.id - Sejumlah daerah di Indonesia seperti di Banten, Jawa Tengah hingga DKI Jakarta mengalami banjir sejak beberapa hari lalu.

Badan Pusat Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan daerah seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah masuk dalam kategoris siaga dengan adanya potensi hujan lebat yang dapat berdampak dengan terjadinya banjir atau bandang dalam periode 8-9 Februari.

Apa penyebab banjir di Jakarta, Semarang, Kabupaten Bekasi dan beberapa daerah lain di Indonesia?

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG A. Fachri Radjab mengatakan, selain fenomena La Nina terdapat pula faktor dinamika atmosfer lain yang mempengaruhi peningkatan intensitas curah hujan ekstrem di beberapa daerah di Indonesia.

Menurutnya, peringatan tentang musim hujan Indonesia akan terpengaruh La Nina sudah diberikan sejak Oktober 2020 dengan fenomena itu masih berlangsung sampai saat ini dengan intensitas moderat. Hal itu mengakibatkan musim hujan yang lebih basah di Indonesia.

"Selain ada faktor-faktor dinamika atmosfer yang juga berpengaruh terhadap pertumbuhan awan hujan di Indonesia, di antaranya saat ini masih terdeteksi monsun Asia 1kemudian adanya daerah-daerah pertemuan angin di atas wilayah Indonesia," kata Fachri Radjab seperti di lansir Antara.

Ia mengandaikan fenomena pertemuan angin seperti kendaraan yang bertemu di perempatan jalan, yang dapat menimbulkan penumpukan. Dengan terjadi pertemuan angin di atas Indonesia itu dan suhu makin dingin maka akan terbentuk awan.

Daerah pertemuan muncul di Indonesia sendiri terjadi karena monsun Asia yang masuk ke selatan karena adanya daerah-daerah tekanan rendah di utara Australia.

"Itu makanya banyak terbentuk daerah pertemuan angin di atas wilayah Indonesia," tambahnya.

Selain faktor global La Nina dan faktor regional yang menyebabkan daerah pertemuan angin, Fachri juga menjelaskan adanya faktor lokal.

Faktor lokal penyebab meningkatnya curah hujan ekstrem adalah stabilitas udara yang cenderung labil atau mudah terangkat yang dapat membentuk awan. Proses konveksi awan itu, ujarnya, cukup kuat karena udara yang labil tersebut.

"Kombinasi tiga skala itu maka banyak terbentuk awan-awan hujan di Indonesia," ujar Fachri.

Selain empat provinsi yang masuk masuk dalam kategori siaga, beberapa daerah yang masuk status waspada banjir di antaranya,

- Bengkulu,

- Lampung,

- Jogja

- Jawa Timur

- Bali

- Nusa Tenggara Barat

- Nusa Tenggara Timur

- Sulawesi Tengah

- Sulawesi Selatan

- Papua Barat

- Papua

Update Banjir Kabupaten Bekasi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyatakan hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang telah merendam sedikitnya 12 kecamatan di daerah tersebut.

"Banjir tersebar di 12 kecamatan dengan ketinggian air 30-150 centimeter. Selain banjir, bencana angin puting beliung juga menyapu permukiman warga di Desa Tamansari, Kecamatan Setu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln di Cikarang, melansir Antara.

Menurutnya 12 wilayah terdampak banjir itu adalah Cibitung, Tambun Utara, Tambun Selatan, Cikarang Utara, Cabangbungin, Pebayuran, Sukawangi, Sukakarya, Cikarang Timur, Sukatani, Babelan, dan Kecamatan Muaragembong.

"Untuk Muaragembong di Desa Pantai Harapan Jaya, dan khusus Kecamatan Setu bencana puting beliung," ucapnya.

Pihaknya mencatat sedikitnya ada 13.021 kepala keluarga yang menjadi korban banjir serta angin puting beliung yang menerjang Kecamatan Setu pada Minggu (7/2/2021).

"Untuk rumah yang terdampak puting beliung, yakni 38 rumah rusak berat dan 35 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan," katanya.

Selain hujan dan angin, kata dia, banjir juga disebabkan meluapnya sejumlah sungai ke permukiman warga yang tinggal di bantaran sungai.

"Seperti luapan air yang berasal dari Sungai Ciherang, Cibeet dan Sungai Citarum," katanya.

Update Banjir Semarang, Jawa Tengah

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Klimatologi Kota Semarang memperpanjang peringatan dini hujan lebat hingga sepekan ke depan untuk wilayah Jawa Tengah.

"Analisis sementara menunjukkan aktivitas Monsun Dingin Asia dan daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin konvergensi di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya," kata Kepala Stasiun Klimatologi Semarang Sukasno, Minggu (7/2/2021).

Kondisi tersebut didukung dengan masa udara yang labil serta kelembaban udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas sehingga mendukung proses pembentukan awan hujan di Jawa Tengah, khususnya sebagian besar wilayah pantai Utara Tengah-Barat, termasuk Kota Semarang.

Sukasno menyatakan banjir di Semarang dipicu oleh cuaca ekstrem, yaitu hujan lebat hingga sangat lebat disertai kilat/petir yang berlangsung terus menerus.

Berdasarkan laporan BPBD Jateng per hari Minggu, 7 Februari 2021 pukul 09.00 WIB, sejumlah titik banjir di Kota Semarang di antaranya adalah:

  1. Banjir pada 6 Februari 2021 pukul 10.22 WIB di Jalan Jendral Urip Sumoharjo Kel. Mangkang wetan Kec. Ngaliyan terjadi banjir menggenang jalan dengan ketinggian 10 – 30 cm.
  2. Banjiri di Jalan Imam Bonjol Kel. Dadapsari Kec. Semarang Utara. (Saat ini masih proses pendataan)
  3. Banjir di Kelurahan Kaligawe Kec. Gayamsari , banjir menggenang jalan. Ketinggian air sekitar 30 cm.
  4. Banjir pada 6 Februari 2021 pukul 05.37 di Jalan Lapangan Kalisasak No. 9, Kel. Mangkang Wetan Kec. Tugu menggenang jalan dan pemukiman warga. (Saat ini masih proses pendataan).
  5. Banjir di Taman Bubakan di Jl. MT. Haryono, Jl. KH. Agus Salim ( Saat ini masih dalam proses pendataan)
  6. Banjir di Kawasan Simpang Lima Kota Semarang di Jl. Pandanaran, Jl. Pemuda, Jl. Gajahmada, Jl. Ahmad Yani. (Saat ini masih dalam proses pendataan).
  7. Banjir di Jalan Madukoro Kec. Semarang Barat , ketinggian air 10 – 60 cm.
  8. Banjir di Jalan Simpang Madukoro dan Jl. Yos Sudarso. (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  9. Banjir di Jalan Semarang indah menujut bandara. (Saat ini masih dalam proses pendataan).
  10. Debit air meningkat dan membanjiri rel kereta api di Kali Bringin Jalan Mangkang Kota Semarang. ( Saat ini masih dalam proses pendataan).
  11. Banjir di Jalan Kuda Kel. Wonosari Kec. Ngaliyan, tinggi air setinggi 10 cm –150 cm.
  12. Banjir di Stasiun Tawang Kel. Tanjung Mas Kec. Semarang Utara. (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  13. Banjir di RT 02 RW 10 Kelurahan Pandean Lamper, Kecamatan Gayamsari. (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  14. Banjir di RT 07 RW 02 Kelurahan Wates, Ngaliyan. (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  15. Banjir di RT 11 RW 02 Kelurahan Wonosari, Ngaliyan. Ketinggian air mecapai 150 cm.
  16. Banjir di Jl. padi utara III, Blok K, No.93, RT03, RW06, Gebangsari, Genuk. (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  17. Banjir di Kel. Krobokan RW 1 sampai 13, Kec. Semarang Barat ketinggian air antara 25 cm hingga 1 meter.
  18. Banjir di Cilosari Dalam RT 2 RW 6 Kelurahan Kemijen. (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  19. Banjir di Kota Lama Kelurahan Purwodinatan dan Kelurahan Tanjungmas. (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  20. Banjir di Jl. Karang Asem Raya Kel. Trimulyo Kec. Genuk ketinggian air mencapai 100 cm.
  21. Banjir di Jalan Pattimura. (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  22. Banjir di Jalan Puspogiwang I. (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  23. Banjir di Jalan Tambak Dalam Kel. Sawah Besar Kec. Gayamsari setinggi 50 cm.
  24. Banjir di Kelurahan Bandarharjo RW 05 Kec. Semarang Utara. (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  25. Banjir di jalan Randugarut RW01& 2 Kel. Randugarut Kec. Tugu ketinggian air 30 cm.
  26. Banjir di Kawasan Puri Anjasmoro Blok M, I Kel. Tawangsari Kec. Semarang Barat.
  27. Banjir di Perum Muktiharjo Indah Kel. Muktiharjo ketinggian air mencapai 50 cm.
  28. Banjir di Jalan Sidomulyo Raya Kel. Tlogosari ketinggian air mencapai 50 cm.
  29. Banjir di Jalan Damar Wulan I Kec. Semarang Barat. (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  30. Banjir di Jalan Kapas Utara 5 no 103 Blok I Kel. Gebangsari Kec. Genuk ketinggian air mecnapai 150 cm.
  31. Banjir di Pondok Hasanudin RW06 Kel. Kuningan Kec. Semarang utara ketinggian air mencapai 60 cm.
  32. Banjir Jl. Serayu 2 no 3 rt 2 rw 7 kel. bugangan Kec. Semarang Timur (1 korban MD tersetrum).
  33. Banjir di Jl. Lodan Raya Pasar Boom lama Kel. Bandarharjo Kec. Semarang Utara. (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  34. Banjir di Kel. Kemijen Kec. Semarang Timur . ( Saat ini masih dalam proses pendataan)
  35. Banjir di Mangkang Depan Aneka Jaya ketinggian air mencapai 50 cm.
  36. Banjir di RW 1 Kel. Karanganyar kec. Tugu ketinggian air 40 cm.
  37. Banjir di RW01/02 Kel. Mangkang Kulon ketinggian air mencapai 35 cm.
  38. Banjir di RW02/03/07 Kel. Mangkang Wetan ketinggian air mencapai 40 cm.
  39. Banjir di Kel. Mangunharjo RW04 Kec. Tugu. Ketinggian air mencapai 35 cm.
  40. Banjir di Jalan Citarum ketinggian air mencapai 30 cm.
  41. Banjir di Tanah Mas SMP 25 ketinggian air mencapai 100 cm.
  42. Banjir di Jalan Karangingas Kel. Tlogosari Kulon ketinggian air mencapai 100 cm.
Akibat banjir yang terjadi, tim BPBD Jateng masih terus berupaya melakukan evakuasi di sejumlah tempat menggunakan perahu viber dan pemberian bantuan logistik terhadap korban terdampak banjir di berbagai tempat.

"[Hingga Minggu siang yang belum surut di daerah] Genuk, Sayung, dan Puri Tanah Mas," kata Arif.

Berdasarkan data sementara dampak banjir dari sedang hingga parah terjadi di Kelurahan Kuningan Kecamatan Semarang Utara. Total banjir terjadi di 11 RW dan ada 3.066 kepala keluarga yang terdampak. Selain banjir, longsor juga terjadi di sejumlah titik hingga mengakibatkan korban jiwa di antaranya:

  1. Terjadi talud longsor di Lempongsari RT. O1. RW 06. Kel. lempongsari kec. gajah mungkur. (Saat ini masih proses pendataan dan proses evakuasi serta proses pembersihan material longsor)
  2. Tanah longsor di Jumat 5 Februari 2021 di Gang Poros RW 1 Tambak Aji RT 8, terjadi longsor. Sepanjang sekitar 10 meter. (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  3. Tanah longsor pada Jumat 5 Februari 2021 di Gang Poros RT08,09 RW01. (Saat ini masih proses pendataan)
  4. Tanah longsor di Jl. Cinde Raya Barat RT05/05 Kel. Jomblang Kec. Candisari tanah longsor yang menimpa rumah warga antara lain 4 rumah rusak berat milik Bp. Sugito, Bp. Warno, Ibu Salimi dan rumah Ibu Maimunah. Terdapat korban jiwa antara lain 1 orang luka berat atas nama Mbah Maimunah dan 1 orang masih tertimbun material longsor an. Dermadito (18) masih dalam proses pencarian.
  5. Talud longsor pada 6 Februari 2021 di RT07 RW 01 Jl Sriwidodo utara RT07 RW 01 Kel. Purwoyoso Kec. Ngaliyan menimpa rumah Bp. Sutikno rumah rusak berat dan 1 rumah terancam. ( saat ini masih dalam proses pendataan).
  6. Tanah longsor pada 6 Februari 2021 pukul 05.30 WIB di RT 14/11 Kel. Tandang Kec. Tembalang.
  7. Tanah lonsor di wilayah pancursari RT.6 RW.4 dan wilayah Rt.3 RW.1 kel. Jangli kec. Tembalang.
  8. Tanah longsor pada Sabtu, 6 Februari 2021 pukul 03.30 di Jl. Rorojonggrang Timur RT 03 RW 09, Keluarahan Manyaran, Semarang Barat terjadi talud longsor berukuran Panjang 5 meter , tinggi 3 meter menimpa 3 rumah warga rumah rusak berat.
  9. Tanah Longsor pada Sabtu, 06 Februari 2021 pukul 05.30 WIB di Jalan Jomblangsari 3 RT 3 RW 1, keluarahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, 2 orang meninggal dunia.
  10. Tanah Longsor pada Sabtu 06 Februari 2021 pukul 04.00 WIB di Jln. Dr. Sutomo, Kelurahan Randusar, Kota Semarang.
  11. Tanah longsor pada 6 Februari 2021 pukul 01.00 WIB di Jl. Wologito Tengah 4 RT04/07 Kel. Kembangarum Kec. Semarang Barat terdapat tebing longsor menimpa dapur dan kamar mandi milik Bp. Rachmad Adi. Rumah rusak Sedang. Tidak ada korban jiwa.
  12. Tanah longsor pada 6 Februari 2021 pukul 04.00 WIB di Jl. Kumudasmoro Tengah Raya RT01/04 Kel. Bongsari Kec. Semarang Barat. Terdapat talud longsor disamping rumah milik Bp. Lilik dengan ukuran longsoran P 30 m , T 6 m. 1 rumah terancam longsor.
  13. Tanah longsor jalan sepanajng 10 m di RT08/01 Kel. Tambakaji Kec. Ngaliyan (Saat ini masih dalam proses pendataan).
  14. Tanah longsor di Makam Siwogo Kampung Perengan RT03/03 Kel. Gunung Pati Kec. Gunung Pati. (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  15. Tanah longsor di Jl. Bukit Bringin Utara 8 Blok D RT02/15 Kel. Wonosari. (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  16. Tanah longsor di Wonosari VIII gang 8 ( dekat sekolah Brintik). (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  17. Tanah longsor di Taman Borobudur Timur RT09/10 Kel. Kembangarum. ( Saat ini masih dalam proses pendataan)
  18. Tanah Longsor di Gn. Baru RT05/07 Kel. Tegalsari . ( Saat ini masih dalam proses pendataan)
  19. Tanah longsor di RT07/04 dan RT02/03 Kintelan Kel. Bendungan Kec. Gajahmungkur. ( Saat ini masih dalam proses pendataan)
  20. Tanah longsor di RT04/06 Kel. Gondoriyo Kec. Ngaliyan. (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  21. Tanah longsor di RT12/11 Kel. Tegalsari Kec. Candisari (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  22. Tanah Longsor di Jl. Candi Pawon Tengah V RT10 RW01 Kel. Kalipancur (Saat ini masih dalam proses pendataan).
  23. Tanah longsor di Jalan Dewi Sartika Barat 7c RT05/02 Kelurahan Sukorejo . (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  24. Tanah longsor di Jl. Taman Sri Rejeki Selatan 6 no 27 Kel. Kalibanteng Kidul (Saat ini masih dalam proses pendataan).
  25. Tanah longsor di Jl. Stonen Timur RT08/09 Kel. Gajahmungkur. (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  26. Tanah longsor di Jl. Candisari RT10/04 Kel. Bambankerep (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  27. Tanah longsor di RT06/10 Kel. Srondol Kulon . (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  28. Tanah longsir di Sawunggaling Timur No 69 RT02/15 Kel. Padangsari (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  29. Tanah longsor di RT03/4,RT02/02, RT02/08 Kel. Candi, ( Saat ini masih dalam proses pendataan)
  30. Tanah longsor di jl Pucung RT06 RW10 Kel. Srondol Kulon. ( Saat ini masih dalam proses pendataan)
  31. Tanah longsor di CIkurai RT05.03 dan RT07/03 Kel. Gajahmungkur.
  32. Tanah longsor di Gombel Lama. ( Saat ini masih dalam proses pendataan)
  33. Tanah longsor di Jl. Kumudasmoro dalam RT04/05 . (Saat ini masih dalam proses pendataan)
  34. Tanah longsor di Mangkang Kulon RT01/02 . (Saat ini masih dalam proses pendataan)
Sementara itu, PT KAI Daop 4 Semarang menyatakan jalur KA lintas utara antara Stasiun Tawang dan Stasiun Alastuwa Semarang saat ini juga masih belum bisa dilalui akibat masih adanya rel yang tergenang banjir.

"Ada titik yang masih menggenangi rel, masing-masing dengan ketinggiannya 21 cm di hulu dan 24 cm di hilir," kata Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Krisbiyantoro di Semarang, Jawa Tengah, Senin (8/2/2021) dilansir dari Antara.

Menurut Kris batas toleransi ketinggian maksimal air yang menggenagi rel yaitu 7,5 cm dari kopel.

Akibat masih terputusnya jalur dari Stasiun Tawang Semarang ke arah timur, lanjut dia, perjalanan sejumlah kereta masih harus dialihkan, seperti KA Argo Bromo Anggrek jurusan Jakarta-Surabaya maupun sebaliknya, KA Dhamawangsa jurusan Jakarta-Surabaya maupun sebaliknya, serta KA Jayabaya jurusan Jakarta-Malang.

Perjalanan kereta-kereta tersebut terpaksa dialihkan melalui jalur selatan melintasi Solo.

Update Banjir Jakarta

Sampai Senin pagi, 8 Februari 2021, beberapa daerah di Jakarta yang masih terendam banjir di antaranya, kawasan di Jakarta Timur. Misalnya, kawasan Cililitan dan Kampung Melayu.

Petugas Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, mulai mengevakuasi warga korban banjir di Jalan Seruni RW 06 Cililitan, Kramat Jati dan di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, pada Senin pagi, 8 Februari 2021. Evakuasi warga terdampak banjir juga dilakukan di Kampung Pulo.

Kasi Pengendalian Kebakaran dan Penyelamatan Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan, evakuasi warga itu dilakukan sejak pukul 06.00 WIB, hari ini, dengan menggunakan perahu karet.

"Dua perahu karet kami operasikan untuk evakuasi korban banjir di Cililitan dan Kampung Pulo. Tiga perahu karet kita siagakan di kawasan Tong Tek Kampung Pulo. Personel kita kerahkan ke lapangan saat ini 40 orang," kata Gatot, dikutip dari laman resmi Pemprov DKI Jakarta.

Menurut Gatot, sebanyak 20 perahu karet dan 250 personel siap diterjunkan ke lokasi banjir jika dibutuhkan. "Dua unit light rescue dan dua unit quick respon sudah standby di kawasan Kampung Pulo. Unit ini siap digunakan untuk pemompaan air genangan di pemukiman warga ke arah Kali Cilliwung," ujar dia.

Akun instagram resmi milik Humas Dinas Penanggulangan Kebakaran & Penyelamatan DKI Jakarta, @humasjakfire menunjukkan ketinggian air banjir di area Jl. Cililitan Kecil sudah hampir merendam lantai satu rumah warga.

Kembali mengutip informasi dari @humasjakfire, evakuasi korban banjir dengan perahu karet juga dilakukan terhadap sejumlah warga di Pejaten Timur. Evakuasi dilakukan sejak Senin (08/02/2021) dini hari akibat meluapnya debit Kali Ciliwung.

Di antara area terdampak banjir adalah Jl. Masjid Al-Makmur Gg Buntu Rt. 17 Rw. 07 Kel. Pejaten Timur, Kec. Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Akun @humasjakfire menginformasikan, hingga pukul 06.16 WIB hari ini, banjir di kawasan ini masih setinggi lutut orang dewasa. Adapun aliran Ciliwung pada saat yang sama terpantau mulai berangsur surut.

Sejak Minggu (7/2/2021) malam hingga Senin (8/2/2021) pagi, total sudah 48 jiwa atau 15 KK warga terdampak banjir di wilayah Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dievakuasi oleh petugas Gulkarmat (Dinas Penanggulangan Kebakaran & Penyelamatan) DKI.

Puluhan warga itu terdiri atas 33 orang dewasa, tujuh anak anak dan 1 balita. Data itu berdasar update hingga pukul 11.00 siang, hari ini.

Menurut Danton Gulkarmat Sektor IX Kecamatan Pasar Minggu, Ary Santoso, warga terdampak banjir yang sudah dievakuasi itu berasal dari wilayah RW 03, 05, 06, 07, 08, 09 dan 10, Kelurahan Pejaten Timur.

"Kami siagakan 30 personil yang dibagi dua shift dan tiga perahu karet," kata Ary, seperti dilansir laman resmi Pemprov DKI Jakarta.

Update Banjir di Jawa Barat

Gerbang Tol (GT) Kertajati Tol Cikopo-Palimanan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, ditutup sementara karena tergenang banjir dan kendaraan tidak bisa melintas.

"GT Kertajati untuk sementara ditutup, karena jalur arteri terendam banjir," kata General Manager Operasi ASTRA Tol Cipali Suyitno, melalui pesan tertulis yang diterima di Cirebon, melansir Antara.

Dia mengatakan penutupan GT Kertajati, dikarenakan jalan arteri yang menuju Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) terendam banjir, sehingga kendaraan tidak bisa melintas.

Menurutnya dari informasi yang ia terima, jalur arteri arah BIJB terendam banjir hingga ketinggian 70 sentimeter.

"Ketinggian banjir di jalur itu mencapai 70 sentimeter sehingga kendaraan tidak bisa melewatinya," tutur Suyitno.

Suyitno menambahkan dengan kondisi tersebut, maka pihaknya mengalihkan kendaraan yang akan melintas di GT Kertajati, untuk keluar di GT Sumberjaya maupun Cikedung.

Dia memastikan ketika jalur arteri bisa kembali dilewati, maka GT Kertajati akan kembali dibuka untuk melayani para pengguna jalan tol.

"GT Kertajati ditutup kami arahkan keluar di GT Sumberjaya atau GT Cikedung," katanya.

Baca juga artikel terkait PENYEBAB BANJIR atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH