tirto.id - Sejumlah warga Desa Gunung Malang, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember, Jawa Timur mendengar suara gemuruh dari arah Gunung Raung. Suara gemuruh itu terdengar seiring dengan peningkatan aktivitas gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember menerima laporan bahwa suara gemuruh dari Gunung Raung itu terdengar beberapa kali.
Merespons hal ini, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember, Heru Widagdo meminta warga di lereng Gunung Raung tidak panik meski harus tetap waspada.
"Kami terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas Gunung Raung dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan peningkatan aktivitas gunung," kata Heru pada Jumat, 24 Juli 2020, seperti dilansir Antara.
"Kami sempat menggelar sosialisasi ke warga di salah satu masjid di Desa Gunung Malang dan mengimbau mereka untuk tetap tenang, namun meningkatkan kewaspadaannya," tambah dia.
Heru juga berharap masyarakat tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan dari pihak yang tidak bertanggung jawab terkait dengan aktivitas Gunung Raung. Dia mengimbau warga mengandalkan informasi resmi dari BPBD Jember dan perangkat desa setempat.
"Kami akan memberikan informasi terkait dengan aktivitas Gunung Raung, sehingga kami imbau warga tetap tenang dan tidak panik sebelum mendapatkan informasi dari sumber resmi," katanya.
Aktivitas Gunung Raung Menurut PVMBG
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian ESDM, menyatakan bahwa aktivitas Gunung Raung masih fluktuatif.
"Aktivitas Gunung Raung masih berfluktuasi kecil saja dan memang benar ada suara gemuruh yang terdengar pada Kamis (23/7/2020) malam," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG, Hendra Gunawan pada Jumat malam.
Menurut Hendra, suara gemuruh yang terdengar masyarakat di lereng Gunung Raung masih dalam batas fluktuasi dan kadang-kadang ada material erupsi panas yang keluar di dasar kawah.
"Itu hanya volume kecil dan hanya di dalam dasar kawah, sehingga tidak sampai ke permukiman warga yang berada di lereng Gunung Raung," ujar Hendra.
"Status Gunung Raung masih waspada, sehingga kami imbau masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah/puncak," tambah dia.
Gunung Raung merupakan salah satu gunung api aktif di Jawa Timur yang termasuk dalam jenis gunung api strato berkaldera, dengan kawah utama adalah Kaldera Raung. Kaldera Gunung Raung berbentuk elips berukuran 1.750 x 2.250 meter dan sedalam 400-550 m dari pematang gunung.
Status Gunung Raung meningkat dari normal (tingkat I) ke waspada (tingkat II) pada 17 Juli 2020 sejak pukul 14.00 WIB.
Berdasarkan data Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, gunung yang berada di perbatasan Jember, Bondowoso dan Banyuwangi itu terpantau berkabut dan asap kawah tidak teramati, pada periode pukul 12.00-18.00 WIB, 24 Juli 2020.
PPGA Raung pun terpantau mengalami gempa letusan sebanyak 6 kali dengan amplitudo 5-8 mm dengan durasi 52-78 detik, dan jumlah tremor non-harmonik 73 kali (amplitudo 1-8 mm).
Hingga hari ini, status Gunung Raung masih di level II atau waspada dan kawasan yang berbahaya bagi aktivitas masyarakat berada dalam radius 2 kilometer dari kawah atau puncak.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH