Menuju konten utama
Gerindra:

Penilaian Fit and Proper Test Cawagub DKI Bersifat Kualitatif

Ketiga kandidat cawagub DKI, yakni Abdurrahman Suhaimi, Agung Yulianto, dan Ahmad Syaikhu, bakal diseleksi oleh empat panelis.

Penilaian Fit and Proper Test Cawagub DKI Bersifat Kualitatif
Tim Uji Kepatutan dan Kelayakan atau "Fit and Proper Test" Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yang terdiri dari Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif (kanan), Peneliti senior LIPI Siti Zuhro (kedua kiri), Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia Eko Prasojo (kedua kiri), dan Pengamat Politik dari Universitas Negeri Jakarta Ubedillah Badrun (kiri) berbincang saat menghadiri Rapat Koordinasi antara DPW PKS DKI Jakarta dengan DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, di Jakarta, Rabu (23/11/2019). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj,

tirto.id - Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif menyebutkan penilaian uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) bagi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta akan bersifat kualitatif. Oleh karena itu, keputusan untuk menyaring dua nama kandidat terbaik tidak dilakukan berdasarkan skor melainkan berdasarkan hasil analisis dari para panelis.

Adapun ketiga kandidat, yakni Abdurrahman Suhaimi, Agung Yulianto, dan Ahmad Syaikhu, bakal diseleksi oleh empat panelis yang masing-masingnya adalah Syarif sendiri, bersama Siti Zuhro, Eko Prasojo, dan Ubedilah Badrun.

“Justru karena bersifat kualitatif, maka hasilnya nanti diserahkan kepada partai. Dari partainya sendiri akan memutuskan ketiga nama ini, disaring menjadi dua nama. Panelis tidak akan mengatakan gagal atau tidak lolos, namun memotret [analisisnya],” kata Syarif di Hotel Aryaduta, Jakarta pada Rabu (23/1/2019).

Lebih lanjut, Syarif menegaskan bahwa PKS dan Partai Gerindra selaku partai pengusung pemerintahan bakal menunggu hasil rekomendasi dari para panelis. Untuk rekomendasinya sendiri, menurut Syarif, akan disertai sejumlah catatan sehingga pertimbangan untuk memutuskan nama dua kandidat bisa lebih optimal.

Penilaiannya sendiri akan mengacu pada sejumlah indikator. Setidaknya sudah ada empat indikator yang dipersiapkan, yakni penggalian terhadap integritasnya, penelusuran rekam jejaknya, pemahaman terhadap RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 2018-2022, serta sinergi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Sehingga tidak ada skor, tapi ketiga nama itu akan melalui pendalaman secara kualitatif. Apabila sudah, ketiga nama akan diserahkan kepada partai dan pimpinan partai. Barulah partai akan bersurat dengan gubernur terkait kedua nama yang diajukan,” jelas Syarif.

Syarif menyampaikan bahwa fit and proper test merupakan upaya untuk menghargai kesepakatan antara kedua partai. Dalam pertemuan pada 5 November 2018 lalu, PKS dan Partai Gerindra memutuskan adanya fit and proper test dalam mencari sosok ideal pengganti Sandiaga Uno.

“Kami berharap mudah-mudahan dengan fit and proper test itu kami akan mendapatkan kader terbaik dari yang terbaik. Kami ingin memberikan yang terbaik untuk Jakarta, jadi tetap ini menjadi penting untuk dilaksanakan,” ujar Syarif.

Baca juga artikel terkait PENGGANTI WAGUB DKI atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Politik
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto