Menuju konten utama
Periksa Fakta

Pengungsi Rohingya Rusak Rusun di Sidoarjo, Apa Benar?

Kasubsi Ketertiban Rumah Detensi Imigrasi Surabaya, Wahyu Tri Wibowo, menegaskan perusakan fasilitas itu bukan dilakukan oleh pengungsi Rohingya.

Pengungsi Rohingya Rusak Rusun di Sidoarjo, Apa Benar?
header Periksa Fakta Rohingnya Rusak Rusun. tirto.id/Fuad

tirto.id - Kedatangan pengungsi Rohingya ke Indonesia pada akhir 2023 memicu gelombang penolakan dari sekelompok masyarakat. Informasi miring dan narasi kebencian terhadap etnis yang berasal dari negara bagian Arakan/Rakhine, Myanmar itu pun ramai berseliweran di jagat maya.

Akun Facebook “Totto M” misalnya, menyebarkan narasi tentang pengungsi Rohingya merusak rumah susun (rusun) Taman Sidoarjo, Jawa Timur lantaran listrik padam selama 24 jam. Narasi itu disertai tiga video yang memperlihatkan kerusakan suatu gedung.

“Ratusan Pengungsi Rohingya di Jawa Timur selama ini diperlakukan sangat istimewa melebihi pelayanan negara pada warga Sidoarjo yang masih banyak hidup miskin,” tulis keterangan dalam video.

Klaim juga menyebut pengungsi Rohingya menerima fasilitas listrik dan air bersih secara gratis. Masing-masing pengungsi pun diklaim menerima uang bulanan Rp1,2 juta dari Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa/United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

Foto Periksa Fakta Rohingnya Rusak Rusun

Foto Periksa Fakta Rohingnya Rusak Rusun. foto/Hotline perikda fakta tirto

Dari pengamatan Tim Riset Tirto, video dengan narasi identik ditemukan di video unggahan akun TikTok “newsmu”.

Sejak diunggah pada Minggu (10/12/2023) hingga Rabu (3/1/2024), unggahan akun Facebook “Totto M” sudah mendapat 2 reaksi emoji dari warganet. Video yang beredar di TikTok memperoleh 34.300 tanda suka dan 1.460 komentar.

Lantas, benarkah klaim yang disebutkan?

Penelusuran Fakta

Tim Riset Tirto menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “pengungsi Rohingya*rusun taman Sidoarjo” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, kami menemukan ada video serupa yang diunggah kanal YouTube Kumparan pada Senin (11/12/2023).

Menurut keterangan, sejumlah pengungsi Internasional yang menempati Rusun Puspa Agro di Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo memang merusak kantor manajemen Apartemen Sederhana pada Jumat (8/12/2023).

Melansir pemberitaan Detik, Kasubsi Ketertiban Rumah Detensi Imigrasi Surabaya, Wahyu Tri Wibowo, memastikan perusakan fasilitas kantor yang dilakukan oleh pengungsi tersebut bukan dari Rohingya.

Perusakan itu dikarenakan kekecewaan pengungsi terhadap listrik yang padam imbas kebakaran gudang logistik di sekitar bangunan.

"Bukan pengungsi etnis Rohingya, mereka pengungsi lain, jumlah mereka cuma lima orang. Selama ini pengungsi Rohingya cukup kooperatif dengan pemerintah dan bahkan, mereka tidak pernah berdemo," tegas Wibowo, Minggu (10/12/2023).

Sampai saat ini, total pengungsi di Rusunawa Puspa Agro tercatat sebanyak 297 orang dari berbagai macam negara, mulai dari Afghanistan, Somalia, Nigeria, Iran, Irak, India, Pantai Gading, Siera Leone, hingga Kamerun.

Masih dari Detik, Wibowo menyatakan, para pengungsi mendapatkan jatah kebutuhan primer sebesar Rp1,25 juta per bulan untuk kebutuhan medis hingga pembelian kacamata. Dana tersebut berasal dari International Organization for Migration (IOM).

Dengan demikian, klaim yang beredar soal pengungsi Rohingya rusak rusun di Sidoarjo tidak terbukti kebenaranya.

Untuk diketahui, UNHCR pada Selasa (5/12/2023) merilis 14 fakta mengenai pengungsi Rohingya, salah satunya bahwa selama beberapa dekade, di Myanmar warga Rohingya mengalami penderitaan ekstrem seperti:

  • tidak diberikan akses terhadap kewarganegaraan dan pencatatan,
  • tidak diperbolehkan mengakses layanan kesehatan, pendidikan, dan kesempatan kerja,
  • dibatasi dalam kamp dan desa, dan menjadi sasaran kekerasan ekstrem.
Pengungsi Rohingya tidak hanya mencari keselamatan di Indonesia. Mayoritas pengungsi Rohingya telah melarikan diri dan diberi status pengungsi di Bangladesh (>960 ribu), Malaysia (>107 ribu), dan India (>22 ribu).

Lebih dari 70 persen pengungsi Rohingya yang mendarat di Indonesia selama sebulan terakhir adalah perempuan dan anak-anak.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, klaim tentang pengungsi Rohingya merusak rumah susun (rusun) di Sidoarjo, Jawa Timur, itu bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

Sejumlah pengungsi yang menempati Rusun Puspa Agro di Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo memang merusak kantor manajemen Apartemen Sederhana pada Jumat (8/12/2023).

Namun, Kasubsi Ketertiban Rumah Detensi Imigrasi Surabaya, Wahyu Tri Wibowo, menegaskan perusakan fasilitas kantor tersebut bukan dilakukan oleh pengungsi Rohingya.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Fina Nailur Rohmah

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Fina Nailur Rohmah
Editor: Shanies Tri Pinasthi