tirto.id - Pengungsi Rohingya menjadi perbincangan masyarakat jelang penghujung tahun 2023. Masuknya gelombang baru pengungsi ke Indonesia pada pertengahan November 2023 lalu meresahkan sekelompok masyarakat.
Mengutip data yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, jumlah pengungsi Rohingya di Indonesia per 6 Desember 2023 sudah mencapai 1.478 orang.
Kedatangan para pengungsi dalam jumlah besar ini mendapat penolakan, khususnya di daerah-daerah yang menjadi pintu masuk para pengungsi Rohingya.
Narasi penolakan juga bergaung di media sosial, salah satunya lewat unggahan (arsip) yang menyebut Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengusir para pengungsi Rohingya. Pernyataan itu diunggah dalam bentuk video oleh akun Instagram @linauzmaabdillah pada Minggu (17/12/2023).
"Retno Marsudi memberi pernyataan tegas. Bukan sementara atau segera, tapi usir Rohingya sekarang! Kita tidak ingin apa yang dirasakan rakyat Palestina juga dirasakan oleh rakyat kita," tulis keterangan dalam video.
Video sudah menuai 48,8 ribu tanda suka, lebih dari 3 ribu komentar, dibagikan ulang setidaknya 12 ribu kali, serta ditonton 594 ribu kali. Tim Riset Tirto menemukan unggahan serupa di Facebook (tautan 1, arsip), (tautan 2,arsip), dan TikTok (tautan,arsip).
Lalu, apakah benar Menlu Retno ambil sikap tegas dan mengusir pengungsi Rohingya dari Indonesia?
Penelusuran Fakta
Dari pengamatan Tim Riset Tirto, unggahan video tentang Menlu Retno mengusir pengungsi Rohingya itu berisi delapan baris pesan dengan latar sejumlah foto. Dengan demikian, informasi yang bisa diperiksa klaimnya hanya berdasarkan pesan teks dalam video.
Kami lalu memasukkan kata kunci "Retno Marsudi usir Rohingya" (sesuai teks dalam video) ke mesin pencarian Google. Hasilnya, kami diarahkan ke artikel dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Dalam artikel tersebut, Kominfo memberi cap hoaks terhadap klaim tentang Menlu Retno ambil sikap tegas dan mengusir pengungsi Rohingya dari Indonesia.
Kominfo membeberkan, pernyataan terbaru Menlu Retno soal pengungsi Rohingya disampaikan pada pertemuan 2nd Global Refugee Forum di Jenewa pada 13 Desember 2023.
Dalam pernyataannya, Menlu Retno mengajak masyarakat internasional untuk bekerja sama menghentikan konflik dan memulihkan demokrasi di Myanmar sehingga pengungsi Rohingya dapat kembali ke rumah mereka.
Lewat press briefing Menlu RI mengenai Pertemuan Global Refugee Forum (transkrip), Menlu Retno mengingatkan adanya indikasi kuat pengungsi merupakan korban tindak pidana perdagangan dan penyelundupan orang (TPPO). Isu ini yang ditentang dan akan diperangi oleh Indonesia.
Lebih lanjut, dari pencarian di sumber-sumber media kredibel lain, tidak ditemukan adanya pembenaran narasi Menlu Retno tegas mengusir pengungsi Rohingya.
Kesimpulan
Narasi di media sosial yang menyebut adanya pernyataan tegas Menlu Retno mengusir pengungsi Rohingya dari Indonesia itu bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Tidak ada informasi resmi dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) atau pemberitaan media kredibel mengenai pernyataan tegas Menlu Retno mengusir pengungsi Rohingya.
Dalam pernyataannya, Menlu Retno mengajak masyarakat internasional untuk bekerja sama menghentikan konflik dan memulihkan demokrasi di Myanmar sehingga pengungsi Rohingya dapat kembali ke rumah mereka.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id
Editor: Shanies Tri Pinasthi