tirto.id - Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Firli Bahuri terpilih sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023. Nantinya akan ada mutasi di tubuh Polri ihwal pengganti Firli.
"Sebelum pelantikan, Dewan Pertimbangan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Mabes Polri akan rapat untuk mengganti sosok Kapolda Sumatera Selatan," ucap Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jumat (13/9/2019).
Dedi menyatakan belum mengetahui pasti kapan rotasi jabatan itu dilakukan, namun kemungkinan akan berlangsung sebelum pelantikan Firli sebagai pimpinan lembaga antirasuah itu.
Kini Firli masih aktif sebagai Perwira Tinggi Polri. "Beliau masih aktif, baru selesai pengumuman (sebagai Ketua KPK). Artinya masih ada waktu Oktober dan November (untuk menjabat sebagai Kapolda)," jelas Dedi.
Kelima calon pimpinan baru KPK itu akan bekerja usai Presiden Joko Widodo melantik mereka pada Desember mendatang. Nama para calon terpilih akan disampaikan kepada presiden paling lambat tujuh hari kerja terhitung sejak hari pemilihan.
Selanjutnya presiden akan Jokowi mengesahkan pemimpin terpilih itu paling lambat 30 hari kerja sejak penerimaan surat dari pimpinan DPR. Firli terpilih pada Jumat dini hari. Dia mendapat suara terbanyak dari 56 anggota yang punya hak suara meski sebetulnya punya masalah etik.
Dia diduga melakukan pelanggaran etik berat ketika menjabat Deputi Penindakan KPK. Namun pada uji kelayakan dan kepatutan ia malah menuai pujian, hampir semua anggota Komisi III DPR memberikan pujian kepada Firli sebelum mengajukan pertanyaan.
Politikus dari PDIP Arteria Dahlan berharap slide presentasi Firli bisa dibagikan ke publik. Sementara Wakil Ketua Komisi III dari fraksi Demokrat Erma Suryani Ranik mengatakan paparan Firli sangat rapi dan enak dibaca.
Sejumlah anggota Komisi III lain bahkan terang-terangan menyatakan dukungannya kepada Firli, misalnya, Anwar Rachman dari fraksi PKB. Pada saat yang sama dia menyerang Wadah Pegawai KPK. Dia bilang, pegawai KPK dibayar negara tapi membangkang. Karenanya, mereka harus ditertibkan.
Dukungan juga disampaikan Wa Ode Nur Zainab dari PAN. "Saya sangat salut dengan pemaparan bapak tadi," katanya. Firli menjawab semua pertanyaan hampir satu jam. Setelahnya tak ada lagi anggota yang mau mendalami jawaban Firli.
Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu bahkan berseloroh pendalaman bisa dilakukan saat Firli sudah menjadi pimpinan KPK. "Cukup dan jelas Pak Ketua. Insya Allah bisa kita dalami saat raker," ucap Masinton.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Irwan Syambudi