Menuju konten utama
Ilmu Kimia

Pengertian Nanoteknologi dan Perkembangannya dari Masa ke Masa

Nanoteknologi: pengertian, sejarah dan perkembangan nanoteknologi dari masa ke masa.

Pengertian Nanoteknologi dan Perkembangannya dari Masa ke Masa
Ilustrasi nanoteknologi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Nanoteknologi merupakan salah satu cabang ilmu dan teknologi yang mempelajari objek dengan ukuran yang sangat kecil (sepersemiliar meter) atau yang disebut nano.

Dilansir dari laman LP2M Universitas Medan Area, istilah nano diambil dari bahasa Yunani yang artinya kecil.

Menurut laman Binus University, nanoteknologi memanipulasi nano tersebut untuk menghasilkan benda baru dengan karakter khusus seperti yang diinginkan.

Teknologi ini digunakan untuk merekayasa benda-benda baru dari benda-benda yang sudah ada sebelumnya.

Dampak Positif Nanoteknologi

Nanoteknologi memiliki dampak-dampak positif yang telah banyak terjadi di masa sekarang ini. Berikut adalah dampak-dampaknya:

1. Nanoteknologi menghasilkan berbagai metode baru pemurnian air dan penghilangan berbagai pengotor air tanah menciptakan lingkungan yang lebih bersih.

2. Nanoteknologi menghasilkan berbagai inovasi dalam bidang energi seperti solar cell yang lebih efisien, kincir angin yang lebih ringan dan kuat, hingga mobil yang lebih hemat penggunaan bahan bakarnya.

3. Dalam bidang kesehatan, nanoteknologi membantu untuk meningkatkan kualitas deteksi dan penanganan kanker sehingga jadi lebih mudah.

4. Nanoteknologi menghasilkan inovasi fitur-fitur otomotif seperti smart tires, jendela anti-kabut, serta suku cadang dari mobil yang lebih kuat.

5. Nanoteknologi digunakan dalam bidang pertahanan untuk sensor deteksi senjata kimia dan biologi, serta pembuatan material dengan performa tinggi.

6. Dalam kehidupan sehari-hari, nanoteknologi dapat ditemukan pada benda-benda seperti kain anti-kotor dan peningkatan kualitas peralatan olah raga.

7. Market nanoteknologi di seluruh dunia bisa mencapai 1 milyar dolar AS dengan sekitar 6 juta orang di dunia saat ini bekerja di perusahaan nanoteknologi.

Sejarah Nanoteknologi

Dilansir dari laman Universitas Katolik Parahyangan, nanoteknologi pertama kali diperkenalkan oleh fisikawan bernama Richard Feynmann pada tahun 1959 dalam presentasinya yang berjudul “There’s Plenty of Room at the Bottom”.

Dalam presentasinya, Feynmann memaparkan idenya tentang kemungkinan merekayasa sebuah materi yang sangat kecil untuk membuat mesin berukuran molekul.

Pada awalnya pendapat Feynmann dianggap sebagai lelucon, namun hingga 20 tahun kemudian, Erix Drexler menjelaskan konsep konstruksi mesin yang sangat kecil dari himpunan atom-atom dan menggunakan istilah nanoteknologi.

Awal mula pengkajian nanoteknologi secara ilmiah diawali oleh sebuah artikel yang ditulis oleh profesor dari Tokyo University of Science, Norio Taniguchi, yang berjudul “Tentang Konsep Dasar Nanoteknologi) pad atahun 1974

Pada tahun 1981, fisikawan Gerd Binnig dan Heinrich Rohrer menemukan Scanning Tunneling Microscope yang membuka era baru dalam dunia nanoteknologi.

Temuan mereka tersebut mampu memetakan permukaan material dalam skala nanometer dan memungkinkan manipulasi atom dan molekul untuk menyusun struktur materi.

Mulai dari situ, perkembangan nanoteknologi melambung dengan pesat dan mulai bisa kita temukan dalam berbagai aspek di kehidupan.

Bidang ini masih terbilang baru di Indonesia, tetapi sangat menjanjikan peluang dan area riset yang luas.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Dhita Koesno