tirto.id - Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta Agustino Darmawan menyampaikan bahwa Pemprov batal menjadikan rumah susun berumur tua di Jakarta untuk dijual dalam program DP 0 rupiah.
Ia mengungkapkan, hal itu lantaran Gubernur-Wakil Gubernur lebih memprioritaskan penyediaan rusun-rusun baru bagi warga yang ingin membeli rumah tanpa uang muka.
"Itu tidak jadi, karena kasian juga masa mereka dapat rusun bekas. Jadi kami siapkan yang baru," ungkapnya saat dihubungi Tirto, Jumat (2/2/2018).
Sebelumnya opsi menjadikan rusun lama milik Pemprov untuk dijual dalam program DP 0 rupiah diusulkan Agustino kepada Gubenur-Wakil Gubernur. Ia mengatakan, ada sekitar 100 unit rusun yang dapat disediakan Pemprov DKI untuk memulai program pada 2018.
"Kan ada rusun-rusun kita yang usianya sudah dua puluh tahun lebih. Nah itu nanti akan dipakai [untuk program DP 0 persen]” kata dia di Balai Kota, Jakarta, November lalu.
Rencananya awalnya, rusun-rusun tersebut akan dipugar sebelum ditawarkan kepada masyarakat. Biaya pemugarannya, kata dia, tak boleh lebih 30 persen dari nilai jual rusun.
"Misalnya harga satu unit rusun Rp150 juta, kalikan 100 berarti Rp15 miliar. 30 persen dari Rp15 miliar berarti berapa? Sekitar Rp5 miliar. Tapi dalam realisasi itu bisa lebih rendah,” kata dia menjelaskan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan, pembatalan itu dilakukan setelah Pemprov menilai kelayakan bangunan gedung untuk dijual kepada warga dalam program DP 0 rupiah.
"Dari penilaian pertama, dari investigasi awal, lebih baik mengerjakan sesuatu yang, konstruksi yang baru," ungkapnya di Balai Kota, Kamis(1/22018).
Selain itu, dari aspek regulasi, menjual bangunan baru juga lebih ketimbang rusun yang sudah lama ada di Jakarta.
"Dari segi aspek regulasinya akan jauh lebih simpel, jauh lebih mudah, dan kami juga mungkin lebih leluasa untuk memasukkannya ke dalam konsep rumah dengan DP nol rupiah ini," imbuhnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yuliana Ratnasari