tirto.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta belum memiliki dapur untuk melaksanakan program makan bergizi gratis (MBG). Pemkot Yogyakarta juga belum menerima petunjuk teknis (juknis) pelaksaan MBG.
Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, tidak menyangkal, bahwa Kota Yogyakarta belum punya dapur untuk program MBG. "Nanti dengan berjalannya pelaksanaan pasti akan ditata," sebutnya diwawancarai di Kota Yogyakarta, Kamis (9/1/2025).
Namun, Sugeng memastikan program MBG dapat berjalan baik di Kota Yogyakarta jika sudah dicanangkan oleh pemerintah pusat.
"Nggak mungkin mosok Kota Yogyakarta, [siswa] masak sendiri. Pasti ada kepanjangan tangan [bisa ambil] dari UMKM atau siapapun yang dimungkinkan," ujarnya.
Program MBG saat ini memang belum berjalan di Kota Yogyakarta karena belum dijadwalkan untuk berjalan di wilayah dengan angka stunting yang tergolong rendah ini.
"Memang jadwalnya dari pisat belum. Kan Kulonprogo dan Kota Yogyakarta belum. Kalau yang lain sudah [terjadwal untuk melaksanakan program MBG]," ujar Sugeng.
Dia mengaku mendapat informasi, ada tiga wilayah yang telah memiliki jadwal MBG. Antara lain Kabupaten Bantul, Sleman, dan Gunungkidul yag akan mulai pada 13 Januari 2025.
"Tapi yang pasti kita sudah siap, kalau untuk menanggapi atau menerima kebijakan dari pusat," sebut Sugeng.
"Kapan? Saya belum tahu juga sampai hari ini, tapi memang Kota Yogyakarta belum berjalan karena belum didhawuhi berjalan," imbuhnya.
Walikota terpilih Pilwalkot Yogyakarta 2024, Hasto Wardoyo, mengatakan bahwa juknis MBG harus diikuti. Namun, dia menekankan pada makanan yang bergizi efektif dan efisien.
"Makanan dengan harga sama, bisa konten berbeda. Balita dan bumil kekurangan protein hewani," lontarnya.
Hasto juga mengaku tak khawatir dengan belum tersedianya sarana dapur untuk MBG. "Orang kurang coro [ada banyak cara] namanya ibu PKK dan UMKM. Tapi kami lebih prioritaskan sifatnya yang butuh untuk berkembang [otak anak]," tandasnya.
Penulis: Siti Fatimah
Editor: Anggun P Situmorang