Menuju konten utama

Pemkot Depok Siapkan Aturan Perwali Soal LGBT

Pemkot Depok akan mengeluarkan peraturan wali kota (perwali) terkait LGBT meski tak merinci urgensi dari munculnya aturan ini.

Pemkot Depok Siapkan Aturan Perwali Soal LGBT
Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad menyapa warga di Depok, Jawa Barat, Rabu (2/8). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

tirto.id -

Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat menyatakan siap mengeluarkan peraturan wali kota (perwali) terkait lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) yang tengah marak di masyarakat daerah ini.

"Untuk menanggulangi penyimpangan sosial tersebut perwali merupakan langkah yang cukup efektif sebagai regulasi dari pencegahan penyimpangan sosial LGBT," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris, di Depok, Jumat (16/11/2018).

Namun, menurut M Idris atau biasa disebut Idris Abdul Shomad, dalam menerbitkan perwali terkait LGBT itu harus ada sandaran dan dasar hukum dari pemerintah pusat. Karena pemerintah di daerah harus memiliki sikap yang sama dengan pemerintah pusat.

Dia menegaskan, jika regulasi sudah jelas maka pihaknya akan membuat perwali mengenai penyimpangan sosial LGBT itu.

Ia khawatir jika berbentuk perda dapat digugat karena hingga kini tidak ada dasar hukumnya di pemerintah pusat dan bisa dianggap melanggar hak asasi manusia (HAM).

"Tentunya jika ada gugatan akan jadi sia-sia. Untuk itu, pemerintah dan legislatif akan mencari sandaran hukumnya seperti apa. Minimal ada peraturan presiden (perpres) yang bisa menjadi dasar perda secara khusus terkait LGBT," katanya pula.

Mohammad Idris menambahkan, pihaknya sudah memerintahkan dinas terkait untuk melakukan pendataan mengenai penyimpangan sosial tersebut.

Menurutnya, pihaknya belum memiliki data valid. Kemudian, untuk informasi yang berkembang belakangan ini bukanlah data tentang LGBT, namun data tentang penularan dan Orang dengan HIV/AIDS (OdHA).

"Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tidak memiliki data LGBT yang valid. Informasi yang berkembang itu adalah mereka yang tertulari atau terkena HIV/AIDS yang merujuk ke RSUD dan lapor ke Dinkes. Mereka tidak mau dibuka datanya dan minta dirujuk ke rumah sakit di Jakarta dan daerah lain. Mereka yang terkena AIDS belum tentu LGBT," ujarnya lagi.

Baca juga artikel terkait LGBT

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri